Tingkatkan Kecepatan Kereta Batara Kresna, Ini yang Dilakukan BTP Kelas 1 Semarang

Klasik Herlambang
Kereta Batara Kresna saat berhenti di stasiun Wonogiri (foto: Klasik H)

SOLO, iNewsMuria.id - Sebagai salah satu moda transportasi massal di Kota Solo, kereta api Batara Kresna telah menjadi salah satu pilihan bagi warga untuk menuju ke wilayah Kabupaten Wonogiri.

Diluncurkan pertama kali pada 2015, kereta Batara Kresna berstatus sebagai kereta perintis yang sengaja dimunculkan untuk mendongkrak perekonomian kawasan-kawasan di sepanjang jalur Solo, Sukoharjo, Nguter dan Wonogiri.

Hanya saja ada sedikit kekurangan yang terdapat pada kereta Batara Kresna, terutama dari sisi kecepatan serta jadwal yang masih terbatas.

Perlu diketahui bahwa kereta Batara Kresna hanya berjalan dengan kecepatan sekitar 30 km per jam.

Yang mana dengan kecepatan tersebut, kereta ini membutuhkan waktu tempuh lebih dari satu jam untuk perjalanan dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Wonogiri,

"Jarak dari Stasiun Purwosari ke Wonogiri sekitar 32 km, dengan 3 stasiun pemberhentian di tengahnya, yaitu Solo Kota, Sukoharjo dan Nguter. Karena itulah dengan kecepatan sekitar 30 km per jam, maka butuh waktu hingga 85 menit," jelas Albertus Dito, selaku PPK Kegiatan Pengembangan 3 Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Semarang, saat berjumpa dengan awak media di atas kereta Batara Kresna pada Kamis 30 November 2023.

Dito menambahkan bahwa ke depan akan ada berbagai perbaikan yang berttujuan untuk peningkatan pelayanan, salah satunya dengan meningkatkan kecepatan Batara Kresna.

Perbaikan tentunya dilakukan pada sarana dan prasarana pendukung perjalanan kereta ini, di antaranya dengan penggantian jenis rel serta bantalan relnya.

"Kita akan lakukan penggantian bantalan rel dari besi ke beton. Lalu untuk relnya akan kita ganti dari yang sebelumnya R.33 akan diganti dengan R.54. Dengan jenis rel R.54 ini, maka kecepatan kereta bisa ditingkatkan, karena rel ini bisa dilewati dengan kecepatan hingga 120 km per jam," lanjut Dito.

Sementara untuk jadwal, hal ini tentu sangat tergantung pada kesiapan sarana dan prasarana yang ada.

"Kalau semua sarpras sudah memadai, maka kereta Batara Kresna bisa ditingkatkan kecepatannya hingga 60 km per jam. Selanjutnya jadwal perjalanan juga bisa ditambah. Tapi tentu semua juga harus dilihat dari seberapa besar animo masyarakat terhadap Batara Kresna," kata Darmoyo Pambudi, selaku Seksi Operasi BTP Kelas 1 Semarang.

Darmoyo juga menyebut bahwa bisa saja dilakukan pemberdayaan kereta BIAS (Bandara Internasional Adi Sumarmo) untuk mengisi jam kosong di tengah jadwal perjalanan Batara Kresna.

"Yang terpenting saat ini adalah sarpras pendukungnya. Sebab bila sarpras pendukung sudah siap, maka bisa saja nantinya Batara Kresna yang saat ini hanya kereta perintis akan kita naikan statusnya sebagai PSO (Public Service Obligation) dan bahkan kereta komersial reguler. Tentu semua harus melewati proses evaluasi. Salah satunya terkait okupansi yang rata-rata mencapai 80 persen secara stabil," lanjut Darmoyo. 

Karena itulah Darmoyo berharap ada dukunan penuh dari pemerintah dan masyarakat untuk bisa menggunakan kereta Batara Kresna sebagai moda transportasi pilihan, saat akan menempuh perjalanan dari Solo ke Wonogiri ataupun sebaliknya.

"Di sinilah kita berharap ada peran besar pemerintah daerah untuk melakukan pengembangan potensi daerah, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang. Serta tentunya bisa mengimbau masyarakat untuk menggunakan kereta Batara Kresna," pungkasnya. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network