get app
inews
Aa Read Next : Atlet Karate Grobogan Targetkan 6 Medali Emas pada Ajang Popda 2024

Masa Tanam Ratusan Hektare Sawah di Gubug Terancam Mundur, Ini Penyebabnya

Jum'at, 27 Oktober 2023 | 17:10 WIB
header img
Belum selesainya perbaikan saluran irigasi sebabkan musim tanam di tujuh desa di Kecamatan Gubug, Grobogan terancam mundur. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Masa Tanam di sejumlah desa di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terancam muncur menyusul belum selesainya perbaikan saluran air di wilayah tersebut.

Hingga Jumat (27/10/2023) perbaikan saluran irigasi terus dikebut. Kendati sebenarnya musim tanam padi seharusnya dilaksanakan Oktober 2023, namun karena perbaikan hingga akhir Oktober bul terlaksana.

Adapun sawah yang terdampak perbaikan saluran air dan tidak bisa memulai musim tanam berada di Desa Pranten, Desa Jatipecaron,Desa Tambakan,Desa Baturagung.Desa Ringinkidul.Desa Ringinharjo, dan Desa Tlogomulyo.

Menurut Ketua Kelompok Tani Desa Pranten Muh Rodli, luasan sawah termasuk banda desa yang terancam mundur musim tanamnya sekitar 120 hektare.  Sedangkan untuk enam desa lainnya sekitar 500 hektare.

Seharusnya jika mengikuti jadwal petani, lanjut Rodli, saat Oktober 2023 sudah masa tanam (MT) Satu. Petani mulai mengolah tanah hingga mempersiapkan bedengan untuk menyebar benih padi.

“Namun kondisinya saat ini, jangankan untuk menanam padi,mengolah tanah pun belum bisa dilakukan. Karena lahan sawah milik petani masih kering belum dialiri air akibat perbaikan saluran,” ujar Rodli.

Tahun lalu, pada Oktober sawah sudah dialiri dan mulai diolah untuk persiapan musim tanam. Namun lanjutnya, karena perbaikan saluran tersier, sekunder dan induk yang belum selesai kegiatan itu tak bisa dilakukan petani.

“Karena perbaikan saluran irigasi belum juga rampung, maka musim tanam satu mundur, jika mundur hasilnya kurang baik. Petani tak bisa mengolah sawah dan tanam padi,” kata Rodli.

Petani lainnya Muklis, warga Desa Ringinkidul mengatakan, dirinya menyewa sawah dari warga lainnya. Namun karena perbaikan irigasi sawah tersebut tidak bisa ditanami. Imbasnya modal buat sewa tak kunjung balik.

“Bahkan saya bisa rugia jika tidak ada kepastian kapan perbaikan saluran irigasi selesai. Padahal sewa sawah tahunan saya sudah bayar Rp8 juta,” ujar Muklis. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut