get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Kekerasan Anak di Boyolali, Prof Henry Soroti Ketidakpantasan Tindakan Warga

Sukses di Hari Pertama Program Makan Bergizi Gratis, Begini Rahasia SPPG Gagaksipat Boyolali

Senin, 06 Januari 2025 | 21:44 WIB
header img
Petugas di SPPG Gagaksipat menyiapkan makanan untuk didistribusikan ke sekolah-sekolah dalam program Makan Bergizi Gratis (foto: Klasik H)

BOYOLALI, iNewsMuria.id –  Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat resmi diluncurkan hari ini, Senin 6 Januari 2025. 

Salah satu pusat kegiatan program ini adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Desa Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan asupan nutrisi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Boyolali. 

Di Gagaksipat, pelaksanaan program ini dikelola oleh Yayasan Bangun Gizi Nusantara, sebuah yayasan di bawah naungan Wong Solo Group, yang telah memiliki pengalaman panjang di bidang kuliner selama lebih dari tiga dekade.

SPPG Gagaksipat memiliki dua dapur besar yang dirancang untuk memproduksi hingga 12 ribu porsi makanan bergizi setiap harinya. 

Makanan ini didistribusikan ke sekitar 100 sekolah di wilayah Kecamatan Ngemplak.

“Hari ini, kita siapkan menu perdana berupa rendang daging, telur dadar, tumis sayuran, dan buah semangka,” ungkap H. Puspo Wardoyo, pemrakarsa Yayasan Bangun Gizi Nusantara. "Ada total 30 menu yang akan bergantian setiap hari, sehingga siswa tidak merasa bosan."

Lebih dari 150 karyawan lokal dikerahkan untuk mendukung operasional dapur umum di SPPG Gagaksipat. 

Mereka telah menjalani pelatihan intensif sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN). Pelatihan tersebut mencakup manajemen dapur yang higienis, rapi, dan akuntabel, dengan dukungan dari tim Wong Solo Group.

“Kami membangun dua SPPG ini dalam waktu yang sangat cepat, hanya 22 hari sejak peletakan fondasi pertama pada 17 November 2024,” jelas Puspo Wardoyo yang juga pemilik Wong Solo Group itu. 

Seluruh fasilitas, termasuk bangunan dapur, peralatan masak, hingga delapan unit mobil distribusi, telah siap digunakan.

Selain mendistribusikan makanan bergizi, SPPG Gagaksipat juga berperan dalam memberdayakan ekonomi lokal. 

Yayasan Bangun Gizi Nusantara menggandeng petani, peternak, dan pedagang setempat untuk memasok bahan baku seperti 300 kilogram daging setiap hari, 250 kilogram sayuran, ratusan butir telur ayam, serta 530 kilogram buah-buahan.

"Kami berharap program ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," kata Puspo Wardoyo.

Dalam peninjauan yang dihadiri oleh jajaran Forkompimcam Ngemplak, Puspo Wardoyo menegaskan bahwa SPPG Gagaksipat dirancang untuk menjadi model nasional dalam pendirian dan pengelolaan dapur umum sesuai standar BGN.

“Kami ingin daerah lain dapat belajar dari SPPG Gagaksipat untuk menerapkan program serupa di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Keberhasilan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam mempercepat upaya pemerintah meningkatkan kualitas gizi generasi muda Indonesia sekaligus mendorong perekonomian lokal, sesuai visi besar Presiden Prabowo.

Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Program MBG di Boyolali diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan dan berkelanjutan. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut