KUDUS,iNewsMuria.id-Persiapan matang sebelum bertolak ke tanah suci menjadi faktor pendukung kelancaran ibadah umrah.
Selain pengetahuan rangkaian ibadah yang akan dijalani, penting pula persiapan fisik. Secara jasmani, jemaah disyaratkan sehat, kuat, dan sanggup secara fisik melaksanakan rangkaian ibadah, karena umrah merupakan ibadah fisik.
Hal tersebut dikatakan Bupati Kudus Hartopo ketika membuka pembinaan dan manasik umrah Senin sore, di pendapa kabupaten.
"Ibadah fisik memerlukan kondisi tubuh yang prima. Maka persiapkan dengan baik, jaga kesehatan dengan pola makan yang teratur," pesan Hartopo.
Bupati mengimbau para pembimbing jemaah agar memberi edukasi secara optimal mengenai syarat ibadah umrah. Dia berharap, para jemaah diberi kelancaran selama menjadi tamu Allah untuk beribadah.
"Harapan kami, panjenengan sebagai pembimbing bisa memberi pemahaman dengan optimal bagi para jemaah terkait tata cara beribadah. Semoga diberikan kelancaran selama menjalankan ibadah nantinya," harap bupati.
Pihaknya berpesan pada seluruh jemaah umrah agar tetap hati-hati dan waspada ketika melaksanakan ibadah umrah nantinya. Meski di tanah suci, tak menutup kemungkinan terjadinya tindak kejahatan oleh oknum yang kurang baik.
"Walaupun di tanah suci, banyak tindak kejahatan di sana. Harus berhati-hati terutama dalam menjaga harta benda. Karena di sana banyak pelaku kejahatan yang memanfaatkan momentum ibadah," pesannya.
Sementara itu dalam upaya mewujudkan harapan masyarakat, khususnya yang memiliki harapan tipis untuk melaksanakan umrah, bupati telah mempersiapkan program umrah gratis melalui Kantor Kesra (Kesejahteraan Rakyat).
Tentu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.."Melalui program Kesra ini, saya ingin mengumrahkan semua masyarakat kudus, khususnya yang memiliki harapan tipis ziarah ke makam Rasulullah," ungkapnya
Hartopo menyebut, dari semua kepala daerah di Kudus, baru dirinya yang memiliki program umrah mulai tahun 2019. Tapi, dengan adanya pandemi covid, akhirnya program itu harus diundur.
"Akhirnya mulai dapat diberangkatkan di tahun 2022. Di tahun ini, kita mencoba untuk menambah kuota pemberangkatan," jelasnya.
Meski di akhir masa jabatan, Hartopo tetap akan berkomitmen melanjutkan programnya untuk memprioritaskan program umrah gratis dengan menyiapkan anggaran di perubahan APBD 2023.
Koordinator salah satu biro perjalanan umrah di Kudus M Arif Al-Hakim mengucapkan terima kasih atas fasilitas yang diberikan Pemkab Kudus dalam pelaksanaan manasik umrah di pendapa kabupaten.
"Umrah yang akan dilaksanakan terbagi menjadi dua kloter pemberangkatan yakni 3 dan 4 Mei, dengan waktu pelaksanaan hingga 13 Mei 2023. Jumlah keseluruhan kloter 96 jemaah, 43 jemaah di antaranya merupakan program umrah gratis dari Kantor Kesra," tandasnya. (*)
Editor : Langgeng Widodo