GROBOGAN, iNewsMuria.id - Tak cukup biaya untuk pengobatan tumor ganas, Abdul Hadi (33), warga Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah sempat putus harapan dan memilih pasrah di rumah.
Namun, berkat kesigapan Pemerintah Desa Papanrejo dan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan, kini Abdul Hadi bisa sedikit tenang. Karena untuk pengobatan tumor ganas, yang bersangkutan dibawa ke RSUD R Soedjati Purwodadi, Jumat (17/2/2023).
Sebelumnya Abdul Hadi yang menderita tumor ganas pada kaki kanannya hanya bisa pasrah dan tinggal di rumahnya tanpa mendapatkan pengobatan yang layak. Kondisi ini kemudian diketahui pemerintah desa setempat yang kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial Grobogan.
Menurut Kepala Dinas Sosial Grobogan, Edy Santoso, setelah mengetahui kondisi penyakit tumor yang diderita Abdul Hadi termasuk kondisi keluarganya, Dinas Sosial bersama pemerintah desa melakukan assesment sekaligus memotivasi yang bersangkutan dalam penanganan penyakitnya.
"Setelah kita lakukan koordinasi, yang bersangkutan (Abdul Hadi) bersedia dibawa ke RSUD Purwodadi untuk mendapatkan perawatan dokter. Alhamdulillah hari ini, Jumat (17/2/2023) yang bersangkutan sudah dibawa ke rumah sakit dan sedang dalam penangan tim medis," kata Edy.
Dengan didampingi Dinas Sosial Grobogan dan Pemerintah Desa Papanrejo, Abdul Hadi penderita tumor ganas sampai RSUD dr R Soedjati Purwodadi sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung dibawa ke instalasi gawat darurat untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Dinas Sosial Grobogan Edy Santoso, kepada media menyampaikan, bahwa pihaknya setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, pemerintah desa pada hari Rabu (14/2/2023), Abdul Hadi, bersedia untuk dibawa ke RSUD Purwodadi untuk mendapatkan penanganan medis.
Edy Santoso mengatakan, upaya membawa penderita tumor ke rumah zakit tersebut adalah bentuk tindakab pro aktif Dinas Sosial Grobogan dalam membantu warga yang sakit dan segera membutuhkan pertolongan dokter.
"Ini bentuk perhatian pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Grobogan untuk memberikan pelayanan kepada warga yang tidak mampu dari segi ekonomi untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Untuk selanjutnya, menunggu pemeriksaan dokter," jelas Edy Santoso. (*)
Editor : Langgeng Widodo