get app
inews
Aa Text
Read Next : Identitas Korban Tertemper KA Barang di Pulokulon Terungkap, Setelah Keluarga Lapor Polisi

Disnakkan Grobogan Tetap Pantau dan Antisipasi Penularan Penyakit Mulut Kuku Pada Ternak

Selasa, 07 Januari 2025 | 17:01 WIB
header img
Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hata menjelaskan perkembangan penyakit mulut kuku atau PMK di Kabupaten Grobogan, Selasa (7/1/2025). (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Grobogan terus memantau perkembangan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak terutama sapi.

"Hal ini karena hasil pengecekan di lapangan, penyebaran PMK diperkirakan sudah menyebar di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan," jelas Kepala Disnakkan Grobogan Amin Nur Hata kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

Kondisi ini juga diperkuat dengan adanya peternak yang tidak mau melapor ke petugas terkait kondisi hewan ternaknya yang suspek terjangkit PMK.

"Jadi banyak yang enggan melapor, apalagi kemudian ada pedagang yang mau membeli ternak sapi dengan kondisi seperti itu," ujar Amin menganalisa.

Menurut Amin Nur Hata, Disnakkan Grobogan juga telah melakukan upaya pencegahan dan pengobatan kepada hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut kuku.

"Kami juga melakukan vaksinasi ternak sapi di spot-spot potensi PMK. Ada 750 dosis yang kita terima dari pusat," kata Kepala Disnakkan Grobogan.

Selain itu, lanjut Amin, Disnakkan juga juga telah meminta pedagang dari luar daerah terutama yang juga mengalami kasus PMK untuk masuk berjualan di Grobogan.

Penyemprotan cairan disinfektan juga dilaksanakan di pasar hewan sebelum buka dan setelah tutup. Kemudian saat pasar buka, sapi sebelum masuk pasar dilakukan disemprot disinfektan termasuk angkutannya.

Pengawasan lalu lintas ternak masuk dan keluar juga terus dilaksanakan Disnakkan Grobogan. Hal itu, sambung Amin, karena di Grobogan ada pasar hewan terbesar di Jawa Tengah, yakni di Kunden, Kecamatan Wirosari.

"Jadi menjadi perlintasan dari Jawa Timur dan Jawa Barat, apalagi pasar hewan terbesar di Jateng. Pedagang dari mana saja datang sehingga ada kemungkinan awal munculnya PMK," ungkapnya.

Sebenarnya, pihak Disnakkan lanjut Amin, sudah menerima laporan dugaan ternak yang terjangkit PMK pada November 2024. Kemudian muncul kematian pada Desember 2024.

Ditanya mengenai kemungkinan menutup pasar hewan untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran PMK, Amin mengatakan hal itu butuh kajian apakah sudah dibutuhkan belum.

"Yang jelas larangan pedagang ternak luar kota dan penyemprotan cairan disinfektan cukup efektif untuk mencegah penyebaran PMK di Grobogan," tambah Kepala Disnakkan Grobogan.(*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut