GROBOGAN,iNewsMuria.id - Tri Sudarwanto suami Dwi Kristiani korban pembunuhan yang di Bantengmati, Desa Karanganyar, Purwodadi, Grobogan berharap polisi segera menangkap pembunuh istrinya.
Dengan menahan tangis Tri Sudarwanto kepada media yang melayat ke rumah duka di Dusun Ande Ande, Desa Ngembak, Purwodadi menyampaikan keinginan tersebut, Minggu (23/6/20224) siang.
Tri Sudarwanto yang baru saja pulang dari Jakarta hanya sebentar bisa melihat peti jenazah berisi jasad istrinya. Karena setelah itu prosesi upacara pelepasan jenazah ke permakaman dimulai.
"Saya berharap polisi bisa segera menangkap pelaku pembunuhan istri saya," ujar Tri Sudarwanto.
Suami Dwi Kristiani pun bercerita, setelah berangkat kerja ke Jakarta dia selalu menyempatkan untuk berkomunikasi dengan istrinya melalui pesan WhatsApp (WA).
Demikian juga pada malam setelah istrinya terbunuh, Tri Sudarwanto mengaku sempat WA kepada Dwi Kristiani. Sekira pukul 20.00 WIB menanyakan kondisi anak perempuannya.
"Biasanya tanya kondisi anak perempuan saya. Namun malam itu saya WA tak kunjung membalas ternyata WA nya mati. Saya telpon pakai nomor biasa masih bisa, namun lima menit kemudian HP sudah dimatikan," jelas Tri Sudarwanto.
Tri Sudarwanto (pegang HP) suami korban pembunuhan di Bantengmati, Desa Karanganyar, Purwodadi, Grobogan di rumah duka, Minggu (23/6/2024). (Arif Fajar)
Untuk diketahui seorang perempuan muda yang diduga menjadi korban pembunuhan tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan oleh warga yang masuk dengan mendobrak pintu rumah, Sabtu (22/6/2024) malam.
Korban ditemukan warga dalam kondisi tidak bernyawa di dalam kamar rumah kontrakan dengan tangan dan kaki terikat ke belakang, serta mulutnya tertutup lakban.
Anggota Polsek Purwodadi bersama tim Inafis Polres Grobogan dan Sat Reskrim setelah menerima laporan dari warga segera mendatangi lokasi kejadian dipimpin Wakapolres Grobogan Kompol Gali Atmajaya dan Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto.
Kapolsek Purwodadi AKP Dedy Setyanto yang langsung ke lokasi kejadian mengatakan, petugas langsung melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara. Sehingga berhasil mengungkap identitas korban.
Saat pemeriksaan ditemukan luka di pergelangan tangan menurut Kapolsek Purwodadi, diduga karena kencangan ikatan tali. Namun tidak ditemukan luka lainnya.
"Jadi dugaan sementara penyebab kematian korban akibat dibekap dengan lakban tersebut. Namun untuk pastinya menunggu hasil dari Dokkes Polda Jateng," jelas Kapolsek AKP Dedy.
Sementara warga sekitar menurut Kapolsek Purwodadi mendengar suara seperti pertengkaran dari dalam rumah kontrakan, setelah korban masuk sebelum magrib.
Karena mendengar suara mencurigakan dari dalam rumah kontrakan, warga didampingi anggota kepolisian yang bertempat tinggal di Bantengmati masuk dengan cara mendobrak pintu yang terkunci. (*)
Editor : Arif F