GROBOGAN, iNewsMuria.id - Menjelang Lebaran 2024, Bupati Grobogan bersama Forkompimda, Wabup dan Sekda serta kepala OPD mengecek harga sembako, stok BBM dan gas LPG 3 Kg.
Lokasi pertama pengecekan harga oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama rombongan adalah Pasa Induk Purwodadi. Bupati mengecek harga kebutuhan pokok seperti beras dari pedagang langsung.
Kemudian harga sayur mayur, bawang merah dan cabai di sejumlah pedagang. Bahkan Bupati dan rombongan naik ke lantai dua Pasar Induk Purwodadi untuk mengecek harga daging.
Pengecekan kesiapan lebaran dilanjutkan ke SPBU Nglejok, Purwodadi. Bupati didampingi Kapolres, Dandim dan Wabup serta kepala dinas, bertemu langsung dengan pengelola.
Setelah itu dilanjutkan ke SPBE Putat untuk mengecek stok gas LPG 3 Kg yang sempat langka dan harganya melambung saat banjir Grobogan. Di lokasi Bupati dan rombongan ditemui manager SPBE.
Selanjutnya Terminal Purwodadi juga tak luput dari pengecekan mengenai kesiapan menyambut pemudik Lebaran 2024, termasuk dengan kesiapan armada.
Terakhir Bupati Grobogan menyambangi Pos Sinergitas TNI Polri di Simpang Lima Purwodadi dan menyerahkan bantuan kepada petugas yang berjaga di pos tersebut.
"Hasil pengecekan, harga beras turun karena Grobogan pas panen. Sedang bawang merah mengalami kenaikan sekitar Rp5.000 per kilogram. Kemudian daging sapi juga ada kenaikan antara Rp5.000-Rp10.000 per kilogram," kata Bupati Sri Sumarni.
Bupati Grobogan Sri Sumarni berdiskusi dengan Manajer SPBE Putat, mengenai pasokan gas LPG 3 Kg ke masyarakat, Jumat (5/4/2024). (Arif Fajar)
Sedangkan untuk persedian BBM, lanjut Bupati Sri, untuk stok di Grobogan masih aman menjelang Lebarang 2024. Sedangkan gas pasokan sempat terhambat karena banjir sehingga menyebabkan ada kenaikan harga.
"Saya minta maaf karena pasokan gas terlambat harga gas LPG 3 Kg mengalami kenaikan. Namun saat ini pasokan sudah mulai normal. Namun perlu pengawasan sehingga harga tidak melambung," tegas Bupati.
Sementara Manager SPBE Putat Samekto mengatakan, per hari biasanya produksi 50.500 kg per hari. Kemudian menjelang Lebaran 2024 menjadi 52.000 kg atau ada tambahan 1.500 kg per hari.
Di SPBE Putat tersebut, menurut Samekto ada 15 agen yang mengambil gas LPG 3 kg. Kemudian disalurkan ke pangkalan baru kemudian ke pengecer.
Samekto mengatakan, bahwa tadi sempat berdiskusi mengenai problem di masyarakat yang letaknya ada di pengecer. Karena selama ini pengecer tidak ada aturan yang mengikat baik dari Pertamina maupun pemerintah.
"Makanya tadi mencuat usulan untuk Pemkab di lingkup Grobogan menerbitkan Perda atau Perbup yang mengatur keberadaan pengecer gas LPG," ujar Samekto. (*)
Editor : Arif F