YOGYAKARTA,iNewsMuria.id- Kementerian Sosial akan menyiapkan program kewirausahaan dan juga terapi kepada para korban TPPO atau Tindak Pidana Perdagangan Orang yang diselamatkan di sebuah hotel di Kulonprogo, DIY.
Ada 18 orang, di mana 9 orang di antaranya adalah warga Kabupaten Grobogan. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, seperti dikutip dari website kemensos, berpesan kepada 18 orang korban TPPO untuk tidak gampang terbujuk rayu.
“Jangan mudah terbujuk rayu. Padahal kan mereka sudah memiliki usaha. Apalagi diiming-imingi gaji tinggi bekerja di luar negeri, namun tanpa dokumen resmi,” kata Mensos Tri Rismaharini, seperti dikutip dari kemensos.go.id Senin (17/7/2023).
Sebelum menjadi korban TPPO, sebenarnya mereka cukup memiliki kemandirian ekonomi. Karena sudah memiliki usaha seperti perbengkelan, pertanian, peternakan, perikanan, barber shop dan warung kelontong.
Namun bujukan pelaku telah memaksa korban untuk mendepositkan uang kepada pelaku dengan cara berutang ke berbagai pihak. Akibatnya, mereka juga terlilit hutang.
“Mereka sebenarnya sudah memiliki usaha. Hanya saja sepertinya mereka kurang memiliki pengetahuan dalam pengelolaan usaha termasuk pengelolaan keuangan,” jelas Risma ketika bertemu dengan para korban di Yogyakarta Kamis (13/7/2023).
Oleh karena itu, Mensos Tri Rismaharini menyatakan akan membantu mereka membangun usaha kembali secara realistis. Kemensos akan melakukan pendampingan.
“Sehingga nantinya mereka siap menghadapi tantangan dalam usaha dan bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.
Hasil asesmen BBPPKS Yogyakarta terhadap korban TPPO, didapati beberapa orang mengalami gangguan psikologis seperti depresi berat, kecemasan serta putus asa.
Karena mereka sebelumnya sudah lebih dari empat bulan terkatung-katung dan berpindah-pindah tempat dibawa oleh pelaku untuk dijanjikan bekerja ke luar negeri.
Selama di BBPPKS Yogyakarta mulai tanggal 3 Juli 2023, telah diberikan penguatan psikologis dan bimbingan serta motivasi untuk dapat kembali kepada keluarga dan melaksanakan aktivitas secara normal.
Selain itu diberikan pelatihan vokasi yang juga dimaksudkan untuk sarana relaksasi mereka berupa pembuatan kendang gecko (semacam reptile yang disukai anak remaja) juga pembuatan tas anyaman dari plastik. (*)
Editor : Arif F