get app
inews
Aa Read Next : Ini Lokasi Salat Idul Fitri yang Diselenggarakan PD Muhammadiyah Grobogan Pada 10 April 2024

Khotib Salat Idul Adha di Taman Ir Soekarno Ajak Warga Teladani Ketaqwaan Nabi Ibrahim

Rabu, 28 Juni 2023 | 12:34 WIB
header img
Khotib salat Iduladha yang digelar PC Muhammadiyah Grobogan mengajak jemaah meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim, di Taman Ir Soekarno Simpang Lima Purwodadi, Grobogan, Rabu (28/6/2023). (Arif F)

GROBOGAN,iNewsMuria.id– Khotib salat Iduladha 2023 yang digelar PC Muhammadiyah Purwodadi di Taman Ir Soekarno Simpang Lima Purwodadi, Grobogan ajak jamaah meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim, Rabu (28/6/2023).

Sebagaimana diketahui, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Iduladha 10 Zulhijah 1444 Hijriah bertepatan dengan hari Rabu 28 Juni 2023.

Selain warga Muhammadiyah yang menggelar salat Iduladha pada Rabu, warga MTA di Grobogan juga menggelar salat Iduladha di hari yang sama. Warga MTA melaksanakan salat Iduladha di lapangan tenis kompleks GOR Bung Karno Simpang Lima Purwodadi.

Jamaah salat Iduladha mulai berdatangan sejak pagi dan mulai terlihat ramai sekira pukul 06.00 WIB. Panitia beberapa kali meminta masyarakat yang hendak salat untuk segera datang ke lokasi salat Iduladha.

Salat Iduladha yang digelar PC Muhammadiyah Purwodadi dimulai sekitar pukul 06.30 WIB dengan iman Ustaz Fahmil Izzudin. Selesai salat dua rakaat dilanjutkan dengan mendengarkan khotbah dari Fauzan Ardali.

Jemaah dengan khidmat mendengarkan khotbah dari Fauzan Ardali hingga selesai. Dalam khotbahnya Fauzan mengingatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dan selalu bersyukur atas karunia Allah.

Khotib pun mengatakan bahwa banyak hal yang harus diteladani dari Nabi Ibrahim, setidaknya ada empat hal yang perlu diteladani. Yakni saat pencarian Nabi Ibrahim atas Tuhannya. Kemudian ujian ketaatan kepada Allah SWT.

Di mana, lanjut Fauzan, salah satu wujud ketaqwaan Nabi Ibrahim as yang kemudian diikuti umat Nabi Muhammad SAW yang diabadikan Allah SWT dengan perintah berkurban. Syariat kurban berasal dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Ismail.

Kemudian dalam melaksanakan perintah Allah, Nabi Ibrahim membutuhkan keyakinan dan kesabaran yang tinggi. Hingga perintah mengurbankan anaknya dilaksanakan yang kemudian Allah menggantinya dengan seekor gibas.

“Teladan lainnya adalah menghidupkan musyawarah dalam keluarga, di mana sebelum menjalankan perintah Allah SWT, Nabi Ibrahim tetap meminta pendapat dari anaknya,” ujar Fauzan. (*)

Editor : Arif F

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut