get app
inews
Aa Read Next : Kreativitas, Digitalisasi, dan Sinergi Kunci Ciptakan Nilai Tambah Produk UMKM

Sharing Session Pengembangan Pariwisata DIY di Obelix Hills : Solo Masih Minim Atraksi Wisata

Senin, 17 Oktober 2022 | 13:11 WIB
header img
Para wartawan peserta Capacity Building Media Tahun 2022 yang diselenggarakan Bank Indonesia Solo menikmati "Wisata Jeep" dalam Lava Tour di Gunung Merapi, Sabtu (15/10/2022).

MURIA.iNews.id-"Sebenarnya saat itu saya kepingin bermalam di Kota Solo, wong akomodadi sudah disediakan panitia. Tapi kemudian, saya dan rombongan memutuskan untuk pulang ke Jogja setelah menyantap sate kambing mbok Galak."

Demikian kata wakil ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Muhammad Abdullah ketika membuka obrotan dalam Sharing Session Pengembangan Pariwisata DIY di Obelix Hills, Sleman, Jumat (14/20/2022), yang difasilitasi Bank Indonesia Solo.

Muhammad Abdullah menyimpan ceritera. Di Era Joko Widodo (Jokowi) menjabat wali kota, cukup banyak atraksi pariwisata yang digelar, dengan Solo Batik Carnival (SBC) yang menjadi unggulan.

Apalagi saat itu juga ada Solo Great Sale yang juga diisi berbagai kegiatan selama sebulan penuh, selain menawarkan diskon besar dalam belanja serta hadiah rumah dan mobil bagi yang beruntung dalam undian.

"Tapi, maaf, sekarang kelihatannya sepi dan jarang ada atraksi wisata. Padahal saat itu, pelaku wisata di Yogyakarta sempat ketar ketir, jangan jangan kunjungan wisata di Yogyakarta disalib Solo. Makanya kemudian Yogyakarta "sinau" ke Solo bagaimana membuat event atau atraksi wisata," kata dia.

Bagi Muhammad Abdullah, atraksi wisata dinilai sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam pengembangan sektor pariwisata di suatu daerah, selain aksesibilitas dan amenitas. Atraksi wisata bisa dijadikan sarana untuk menahan wisatawan tinggal lebih lama (long stay).

"Tapi atraksi wisata itu harus terjadwal dengan pasti dan rutin. Jangan sampai bolong-bolong, sekarang tampil lain kali tidak. Itu justru membingungkan," katanya.

Hal senada dikatakan kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo, yang ditemui wartawan secara terpisah. Selain 3 A (Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas), Promosi dan Pelaku Usaha (2 P) juga sangat perlu untuk memajukan sektor wisata.

"Aksesbilitas itu penting untuk memudahkan wisatawan menuju destinasi wisata. Demikian juga dengan Amenitas juga penting dalam melayani tamu. Nah, selain 3 A, promosi dan pelaku usaha juga ikut menentukan dalam memajukan sektor pariwisata," kata Joko.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut