DPR Soroti Tayangan Televisi yang Sudutkan Pesantren: Jangan Framing Pedomani Kode Etik Jurnalistik

muhammad olies
Anggota Komisi IV FPKB DPR RI Hindun Anisah memberikan pembekalan kepemimpinan kepada santri di BBPBAP Bulu Jepara, baru-baru ini.

JEPARA, iNewsMuria.id- Anggota Komisi IV Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Dewan Perwakilan Rakyat  Republik Indonesia (DPR RI) Hindun Anisah menyoroti tayangan program Xpose Uncersored Trans7 yang tayang pada 13 Oktober 2025 terkait perbudakan di pesantren.

Tayangan tersebut dinilai sangat melukai para santri dan keluarga pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Hindun yang juga sebagai Sekretaris Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  mengatakan, tayangan Xpose Uncersored mengandung fitnah, ujaran kebencian, dan menyakiti hati keluarga pesantren di seluruh Indonesia.

Dia mengatakan, seharusnya tim produksi dalam menyajikan tayangan berpegang pada kode etik jurnalisnik dan bukan framing yang  mengandung fitnah,  yang tak sesuai fakta di lapangan.

Pasalnya, dalam tayangan tersebut mengandung unsur kebencian terhadap kiai yang melukai hati jutaan santri.

"Tradisi pesantren yang dinilai feodal itu cermin ketidaktahuan media itu sendiri. Kedisiplinan dan penghormatan kepada kiai merupakan bentuk pembelajaran santri untuk membiasakan  memberi tanpa pamrih, beramal jariyah, dan berlatih menjadi manusia berguna pada masyarakat," kata pengasuh Ponpes Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara ini Rabu (15l/10/2025).

Hindun yang juga inisiator Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ini menilai, media mestinya bisa memahami realitas pesantren secara lebih luas sebagai sebuah sub-kultur.

Tidak sedikit santri yang menempuh pendidikan di pesantren mendapatkan beasiswa dari pondok pesantren. Bahkan tidak sedikit pula mereka yang datang tanpa membawa bekal apapun tapi seluruh ongkos ditanggung pesantren.

"Ini menjadi cermin jika pesantren merupakan lembaga yang selama ini memiliki peran penting dalam kehidupan sosial masyarakat," katanya.

Tidak hanya itu, pesantren juga menjadi sentrum gerakan ekonomi masyarakat. Ia mencontohkan seiriing kehadiran pesantren, masyarakat sekitar bisa membuka usaha dengan berjualan apa yang menjadi kebutuhan santri.

"Jadi pesantren ini memiliki asal usul, akar budaya dan ciri khasnya sendiri. Orang yang tidak pernah nyantri, sulit untuk memahami dinamika yang ada di dalam pesantren," kata dia.

Seiring tayangan Trans7 tersebut, Hindun meminta agar setiap media dalam melakukan pemberitaan berpegang teguh pada prinsip dan kode etik jurnalistik. 

Hal itu penting agar tak memantik reaksi dari kalangan ponpes maupun berbagai elemen seperti sekarang ini.

"Untuk para santri yang hendak menyalurkan aspirasinya saya pesan agar menjaga ketertiban dan mematuhi aturan yang berlaku," tandasnya. (*)

Editor : Arif F

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network