JEPARA, iNews.id – Anggapan kebanyakan masyarakat sampai masa ini, kuliah ke luar negeri menjadi hal sulit dan susah untuk diwujudkan, dibandingkan dengan kuliah di dalam negeri sendiri.
Selain bahasa dan budaya yang berbeda, biaya yang dianggap mahal, tidak adanya pengalaman ke luar negeri juga menjadi alasan umum kenapa anak-anak muda di daerah tidak berani bermimpi kuliah di luar negeri.
Kendati demikian, Hj. Hindun Anisah MA menolak secara terang soal paradigma yang selama ini berkembang di masyarakat.
Bunda Hindun, sapaan akrab pemerhati perempuan dan pendidikan itu memberi gambaran bahwa banyak peluang beasiswa dan pilihan destinasi kuliah luar negeri yang bisa menjadi rekomendasi para pelajar, mulai dari universitas yang berlokasi di Asia, Afrika, Australia, Amerika, bahkan Eropa.
“Di luar negeri, sangat banyak tawaran beasiswa, masing-masing negara dan masing-masing universitas juga memiliki keunggulannya sendiri dan tidak bisa disamakan dengan universitas lainnya,” terang aktivis yang mendapatkan gelar masternya di Belanda tersebut.
Siap Beri Konsultasi
Dikatakan Hindun, “untuk santri-santri yang berniat taammuq dalam dirosat Islamiyah bisa mengambil studi lanjutan di negara-negara seperti Yaman, Mesir, Sudan, Maroko, atau Tunisia,” lanjutnya dalam live Instagram pada Sabtu (06/03) kemarin.
Hindun mengajak para anak-anak muda di Jepara, Kudus, Demak, Semarang dan sekitarnya untuk berani go aboard mencari ilmu ke luar negeri.
“kebetulan mas Afa, Arief Arafat, anak saya yang pertama kuliah beasiswa di Maroko, dan anak kedua saya, kak Fayyadl, kuliah di Tunisia, jadi nanti insyaAllah mereka siap memberikan pembekalan apa saja yang perlu disiapkan sebelum mendaftar," paparnya.
"Kalau butuh konsultasi untuk mendapatkan beasiswa, saya dan suami (Gus Nung) insyaAllah kami siap membuka pintu, kami sangat bangga jika putra-putri daerah mau dan bisa go aboard melanjutkan kuliah di luar negeri,” jelas Bu Nyai yang pernah mengikuti program Pendidikan di Australia dan Amerika ini.
Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berpesan, apapun universitas, semua punya kesempatan yang sama,” pungkasnya. (via)
Editor : Achmad Fakhrudin
Artikel Terkait