ISI Solo Jajaki Bangun Kampus di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Kami Punya Kekayaan Seni Budaya Luar Biasa

Langgeng Widodo
Audiensi Rektor ISI Solo, Dr I Nyoman Sukerna dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Lounge Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi, Jumat (17/11/2023).

BANYUWANGI,iNewsMuria.id-Bupati Ipuk Fiestiandani merespon positif rencana Institut Seni Indonesia (ISI) Solo yang melebarkan sayap untuk membangun kampus di Kabupaten Banyuwangi.

Hal itu terungkap dalam audiensi antara Rektor ISI Solo, Dr I Nyoman Sukerna dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Lounge Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi, Jumat (17/11/2023).

Hadir pula Asisten I Setda, Kepala Dinas Pendidikan, Bagian Humas dan Kerja Sama, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Sementara Rektor ISI Solo didampingi Wakil Rektor Bidang III, Dr Sugeng Nugroho, Direktur Pascasarjana, Prof Dr Sunarmi, serta Ketua Jurusan Etnomusikologi Dr Aris Setiawan.

Pada kesempatan itu, Rektor ISI Solo Dr I Nyoman Sukerna menyampaikan ucapan terima kasih karena ISI Solo masih dipercaya untuk mendukung program Banyuwangi Cerdas dengan mengirim putra putri terbaik dari Banyuwangi untuk belajar seni di ISI Solo dengan beasiswa penuh dari kabupaten tersebut.

“Sejatinya, kontribusi ISI Solo untuk Banyuwangi tidak hanya pada Program Banyuwangi Cerdas saja, karena sejumlah event seni budaya yang digelar Kabupaten, selalu saja ada tim dari ISI Solo yang terlibat,” demikian diungkapkan Rektor.

Rektor berharap, ke depan jika rencana ISI Solo membangun kampus di Banyuwangi dapat direalisasikan, maka akan semakin banyak peluang dan kesempatan yang dapat diciptakan dalam kolaborasi dan sinergi antara Kabupaten Banyuwangi dengan ISI Solo.

"Utamanya dalam peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang seni dan budaya," kata Dr I Nyoman Sukerna.

Ketua Jurusan Etnomusikologi, Dr Aris Setiawan mengatakan, peta kurikulum sepenuhnya diambil dari entitas kebudayaan Banyuwangi, sehingga anak-anak muda Banyuwangi kuliah dan belajar dengan materi kebudayaan yang dimiliki, tidak meminjam kebudayaan lain yang dipaksakan.

“Sudah saatnya kampus seni milik semuanya, sudah saatnya ilmu pengetahuan tentang seni tidak hanya berbasis keraton yang sentralistik, namun juga pada apa yang selama ini disebut "liyan" (the others),” kata Aris. 

"Dengan demikian, kajian-kajian tentang seni akan lebih berwarna, karya-karya seni akan tumbuh dalam konteks ilmu pengetahuan yang sesuai, akan lahir konsep dan teori-teori seni baru berbasis "akar rumput" yang kuat.

Sementara itu, Bupati Ipuk mengapresiasi kehadiran rektor ISI Solo dan rombongan ke Kabupaten Banyuwangi. Ia mengatakan, Banyuwangi adalah kabupaten yang luas dengan kekayaan seni dan budaya yang begitu banyak.

“Ide Pak Rektor dan jajaran dari ISI Solo untuk membangun kampus di Banyuwangi ini sangat tepat dan strategis,” tegasnya.

Lebih lanjut Ipuk mengatakan, Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait, yakni Dinas Pendidikan, juga dinas yang membidangi urusan seni, budaya, pariwisata, dan kepemudaan segera melakukan telaah dan kajian strategis terkait gagasan tersebut.

“Pak Rektor, dan Bapak Ibu semuanya, karena persoalan ini tidak hanya urusan seorang bupati saja, harus melibatkan semua pemangku kepentingan, utamanya kepentingan masyarakat Banyuwangi, maka ini harus menjadi atensi semua pihak. Saya tidak mau, saat nanti pimpinan berganti, lalu kebijakan ini akan terhenti,” tandasnya.(*) 

Editor : Langgeng Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network