Sementara Muhammad Yusrul Hana dan Muhammad Taufiq, selaku dosen pendamping PKL tersebut mengatakan, selain mahasiswa diperkenalkan sejarah dan isi koleksi museum, mereka juga berpraktik sebagai guide. "Jadi, mereka praktik langsung menjadi guide sebenarnya," ujar mereka.
"Menjadi guide adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa SKI STAI Syekh Jangkung," terang keduanya searah.
Umi dan Kesworo, perwakilan mahasiswa merasa senang mengikuti acara ini. Menurutnya, selain tambah wawasan tentang sejarah, mereka memiliki kesempatan untuk menguji mental berbicara di depan pengunjung museum saat berpraktik sebagai guide.
Setelah dari Museum Sonobudoyo, rombongan mahasiswa diajak berkunjung ke perpustakaan UIN Sunan Kalijaga. Selain untuk menambah referensi terkait perkuliahan, di tempat ini diharapkan mahasiswa mendapat inspirasi untuk dalam mencari bahan untuk tugas akhir (skripsi).
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami,” ungkap Ulil, salah seorang mahasiswa.
Edy Supratno, ketua STAI Syekh Jangkung menuturkan bahwa Prodi SKI adalah salah satu prodi yang ada di STAI Syekh Jangkung. Kampus ini berada di Kayen, Pati.
Menurut Edy, terdapat dua prodi lainnya yang telah berjalan, adalah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).(rls)
Editor : Achmad Fakhrudin
Artikel Terkait