GROBOGAN,iNewsMuria.id – Video Perkelahian antar suporter Persipur di depan minimarket di Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan viral. Baku hantam antar suporter tersebut diduga dipicu dari perkelahian di Stadion Krida Bhakti.
Video yang viral tersebut terdiri dari dua video dengan masing-masing berdurasi 22 detik dan 24 detik. Menurut Kapolres Grobogan Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Penawangan AKP Darmono, para pelaku sudah dimintai keterangan.
“Jadi perkelahian antar suporter sepakbola tersebut terjadi di depan minimarket di Desa Penawangan, pada Sabtu malam,” jelas Kapolsek Penawangan AKP Darmono, Minggu (15/10/2023).
Dalam video tersebut terlihat para pelaku mengeroyok korban hingga terjatuh. Beberapa warga berupaya melerai perkelahian tersebut, namun kedua kubu tetap saling pukul.
Para pelaku, yakni ARAM (20) dan FJS (19) keduanya warga Desa Godong, Kecamatan Godong. Sedangkan korban yaitu FDA (18) warga Desa Wolo, Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.
“Perkelahian dipicu saat pelaku dan korban menonton pertandingan sepakbola antara Persipur Purwodadi melawan Persiku Kudus di stadion Krida Bhakti Purwodadi,” jelas AKP Darmono.
FDA saat itu bersama temannya duduk di tribun timur sisi utara dan bertemu dengan suporter lainnya. Korban bergabung dengan suporter Persipur berbendera GARAS dari Penawangan.
Selang 15 menit kemudian, tiba-tiba dari arah belakang tribun, ada yang bicara secara lantang “Penawangan Kampungan”. Kemudian, korban turun dan menyampaikan hal tersebut kepada teman-temannya yang ada di tribun bawah.
Saat itu, korban bilang kepada teman mereka ”Mas rek ono sing mbengoki Penawangan kampungan” ( Mas kok ada yang berteriak Penawangan kampungan). Kemudian, teman korban menjawab ‘’Endi wonge… Endi wonge…’’ ( Mana orangnya… Mana orangnya…).
“Korban bersama temannya kemudian naik ke atas dengan maksud mendekati dan mencari kelompok yang mengatakan “Penawangan kampungan” tadi,” ungkap Kapolsek Penawangan.
Sesampai di tribun yang didatangi, salah satu dari pelaku mengatakan “We lahpo ngomong kancamu.. We ngedu’’ (Kamu kenapa bilang temanmu…Kamu mau mengadu.”
Tiba-tiba, lanjut AKP Darmono, seseorang di belakang korban langsung memukul korban mengenai kepala bagian belakang disusul pengeroyokan terhadap korban dan temannya. Saat itu pelaku dan korban diamankan ke Polres Grobogan.
Setelah pertandingan usai, kemudian korban dan temannya diperbolehkan pulang. Enam orang termasuk korban bersama pulang ke penawangan mengendarai sepeda motor. Mereka kemudian berhenti di SPBU Ayodya untuk beli jajan.
Baru turun dari sepeda motor, tiba-tiba rombongan suporter GARAS dari Godong yang tidak terhitung jumlahnya langsung menuju ke arah korban dan temannya, langsung melakukan penganiayaan.
“Aksi tersebut, seketika dibubarkan oleh petugas kepolisian. Setelah itu korban bersama teman-temannya melanjutkan perjalanan dan berhenti di sebuah minimarket di Penawangan untuk membeli minum," ujar AKP Darmono.
Saat itulah tiba-tiba datang dua orang menaiki sepedamotor Honda Scoopy langsung menabrak korban. Para pelaku langsung turun dari motor dan melepas helm dan dipukulkan kearah korban hingga akhirnya korban terjatuh.
Tak berapa lama mereka membubarkan diri dan korban bersama teman-temannya tetap berada di minimarket. Hingga datang dua orang yang dikira kelompok suporter asal Godong. Saat itulah kedua orang tak dikenal dikeroyok korban dan teman-temannya.
“Mereka kemudian diamankan polisi dan diperkika di Unit Reskrim Polsek Penawangan Polres Grobogan. Hingga akhirnya kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perkara tersebut dengan keadilan restoratif atau restorative justice,” kata AKP Darmono. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait