GROBOGAN,iNewsMuria.id-Bupati Grobogan Sri Sumarni menerima penghargaan dari Kementerian Pertanian, Adhikarya Pembangunan Pertanian atas komitmen Pemerintah Kabupaten Grobogan dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin kepada Bupati Grobogan Sri Sumarni di Istana pada Senin (14/8/2023). Dengan demikian sudah ada empat penghargaan tingkat nasional untuk bidang pertanian.
“Penghargaan ini diberikan atas komitmen Pemkab Grobogan dalam ketahanan pangan. Untuk bidang pertanian sudah ada empat penghargaan tingkat nasional yang diterima Grobogan pada 2023,” jelas Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, di ruang kerjanya Selasa (15/8/2023).
Dikatakan Sunanto, bahwa penghargaan bidang pertanian yang sudah diterima sebelumnya adalah Satyalancana Wira Karya (dari presiden). Lalu Top 5 OAPSI 2023 atau penghargaan Pelayanan Publik Luar Biasa, dan Abdi Bhakti Tani (Kementrian Pertanian.
“Untuk penghargaan Abdi Bhakti Tani diserahkan pada 17 Agustus 2023 tepat saat perayaan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Sunanto.
Empat prestasi di bidang pertanian yang diraih Kabupaten Grobogan pada 2023 merupakan penilaian dari Kementerian dan pemerintah pusat. Hal tersebut, tak lepas dari kemampuan Pemkab Grobogan melalui Dinas Pertanian dalam mengelola sumberdaya alam.
Produksi padi Kabupaten Grobogan pada 2022 berdasarkan data KSA BPS dengan luas panen 136.733 hektare, mencapai 785.111 ton atau 510.000 ton beras. Adapun luas lahan baku sawah seluas 83.833 hektar dan merupakan produsen padi, jagung, dan kedelai tertinggi di Jawa Tengah.
Sedangkan konsumsi penduduk Kabupaten Grobogan 1,5 juta jiwa sebesar 150.000 ton per tahun maka Kabupaten Grobogan surplus beras 360.000 ton. Lalu produksi jagung mencapai 845.522 ton dari luas panen 136.733 hektare.
Produksi kedelai dengan luas panen 17.660 hektar, mencapai 34.603 ton dengan konsumsi kedelai penduduk Kabupaten Grobogan dari 1,5 juta jiwa sebesar 15.000 ton per tahun sehingga surplus kedelai lokal 19.000 ton.
"Untuk komoditas strategis tanaman hortikultura, produksi bawang merah 24.000 ton dan cabai 14.000 ton per tahun," tambah Sunanto.
Selain itu, Kabupaten Grobogan juga penghasil semangka, melon, jambu air, belimbing, dan pisang. Kemudian komoditas perkebunan, produksi tebu mencapai 5.262 ton gula kristal putih dan tembakau 3.187 ton rajangan kering.
Kunci keberhasilan dalam meraih penghargaan tingkat nasional, lanjut Sunanto, adalah dengan terus melakukan inovasi sehingga hasil panen selalu meningkat. Salah satunya dengan menanam padi di musim kemarau di sawah dekat aliran sungai.
"Sistemnya dengan menyedot air dari sungai di dekat sawah, sehingga sawah yang semula tidak ada yang menanam padi di musim kemarau, sekarang ditanami. Dinas Pertanian membantu benih untuk petani tersebut," jelasnya.
Sehingga dari luas panen yang semula 136.733 hektare meningkat menjadi 142.000 hektare atau bertambah sekitar 6.000 hektare. Hal tersebut, sambung Sunanto, berimbas pada produksi padi yang tumbuh hingga 1,8 persen. (*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait