WONOGIRI, iNewsMuria - Religiusitas dipandang sebagai faktor penting dalam menekan tingkat pelanggaran hukum di masyarakat. KArena itulah kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menerapkan slogan Wonogiri SUPER di wilayah tugasnya yang baru tersebut.
Kata SUPER sendiri menurut pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kasatpatwal Ditlantas Polda Metro Jaya tersebut merupakan singkatan dari Santun, Unggul, Prediktif, Empati dan Religius.
Slogan ini menurutnya merupakan bagian dari harapan dirinya agar sifat-sifat santun, unggul, prediktif, empati dan religius juga melekat pada pribadi masing-masing anggota Polres Wonogiri.
Dengan begitu maka serangkaian program yang akan dicanangkan bisa dijalankan dengan baik.
Terkait program-program kerja yang akan diterapkan di wilayah kabupaten Wonogiri, Indra Waspada menyebut bahwa dirinya berusaha mengedepankan kearifan lokal.
Karena itulah program-program tersebut diberi sebutan sesuai dengan unsur-unsur kearifan lokal yang ada di Wonogiri.
Dengan mengangkat kearifan lokal ini diharapkan masyarakat bisa dengan mudah menerima program-program yang dicanangkan Polres Wonogiri.
"Saya teringat slogan Tiji Tibeh yang diterapkan tokoh bersejarah Raden Mas Said atau Pangeran Samber Nyawa, yang artinya Mati Siji Mati Kabeh serta Mukti Siji Mukti Kabeh. Nah hal ini ke depan akan kita terapkan dalam gerakan Tertib Siji Tertib Kabeh," ujarnya saat menggelar ramah tamah dengan awak media di sebuah rumah makan di sekitar kawasan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri pada Jumat 27 Januari 2023.
Indra Waspada menambahkan gerakan Tiji Tibeh memiliki program turunan yaitu Jamasan Wonogiri atau jaga kenyamanan dan keharmonisan di Wonogiri. Program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan diantaranya dialog lintas elemen masyarakat, siskamling, diskusi panel, lomba dan pelatihan berbasis keagamaan seni sosial dan budaya.
Kemudian program Tombak Jaladara atau patroli motor atau mobil berkala jaga lalu-lintas ajak masyarakat tertib berkendara, program ini dilaksanakan dalam bentuk kegiatan patroli motor mobil atau sepeda, edukasi atau penyuluhan tertib berlalu lintas atau safety riding. Lalu penyuluhan anti over dimension overload, optimalisasi ETLE dan pelayanan SIM dan STNK keliling khususnya di daerah terjauh.
"Untuk melayani warga yang tinggal di kecamatan terjauh, dal;am hal ini Paranggupito, kita berencana memberikan pelayanan pembuatan SIM di sana. Jadi mereka tidakj perlu jauh-jauh datang ke kota, untuk mendaftar serta mengikuti tes," lanjutnya.
Selanjutnya adalah program Baladewa atau Bhabinkamtibmas laksanakan dialog edukatif bersama warga dengan bentuk kegiatannya adalah sambang ke tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan komunitas juga ronda bareng dan anggota mengaji.
Program selanjutnya adalah Gajah Mungkur yakni Gerakan Jumat Berkah Tampung Masukan dan Pelihara Kerukunan, bentuk kegiatannya diantaranya Sholat Jumat Keliling, Jumat Bersih dan Sehat dan sedekah makan untuk jamaah Shalat Jumat.
Yang terakhir adalah program Bakso Urat Wonogiri atau Bakti Sosial untuk Rakyat Wonogiri, program ini diimplementasikan dengan kegiatan pemberian bantuan untuk fakir janda, yatim atau buka bersama, tabligh akbar, salat subuh, keliling dan pemberangkatan umroh untuk ustadz atau marbot masjid atau mushola.
“Penamaan program dan kegiatan menggunakan pendekatan kearifan lokal agar bisa lebih dekat dan diserap masyarakat Wonogiri,” pungkasnya. (*)
Editor : Langgeng Widodo
Artikel Terkait