Peserta Kejurkab Bulutangkis Grobogan Jilid II Membeludak, PBSI Komitmen Dalam Pembinaan Atlet
GROBOGAN,iNewsMuria.id - PBSI Grobogan menggelar Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) Bulutangkis setiap tahunnya sebagai bentuk komitmen dalam pembinaan atlet bulutangkis secara berkelanjutan.
Kendati dari Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jateng mewajibkan setiap PBSI tingkat kabupaten/kota menggelar Kejurkab satu kali dalam satu tahun, namun PBSI Grobogan menggelar dua kali dalam setahun.
"Sebenarnya wajibnya satu kali dalam satu tahun, namun kami berupaya menggelar dua kali dalam setahun. Ini sebagai bentuk komitmen dalam pembinaan atlet bulutangkis,” kata Ketua PBSI Grobogan, Sumarli, Rabu (17/12/2025).
Yang mengejutkan, lanjut Sumarli, Kejurkab Bulutangkis Grobogan Jilid II Tahun 2025 yang digelar PBSI selama tiga hari mulai Senin hingga Rabu 15-17 Desember 2025, pesertanya membeludak.
Hal ini berdasar catatan panitia, dalam Kejurkab Bulitangkis Grobogan Jilid II yang digelar PBSI di GOR Sugos Purwodadi, diikuti 224 peserta. Ada 13 kelas yang dipertandingkan dalam kejurkab tersebut.

Tidak hanya itu, menurut Sumarli, kejurkab jilid II ini menunjukkan minat talenta muda olahraga bulutangkis yang lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan kejurkab jilid pertama yang digelar pada Juli lalu.
“Kejurkab Bulutangkis Grobogan Jilid II alhamdulillah, antusiasme tinggi dan jumlah pesertanya lebih banyak dibandingkan kejurkab jilid I pada Juli 2025," kata Ketua PBSI Grobogan Sumarli.
Dengan melihat antusiasme peserta, lanjut Sumarli, PBSI Grobogan berkomitmen untuk secara konsisten menggelar kejurkab sebanyak dua kali dalam setahun. Kendati yang diwajibkan menggelar sekali dalam satu tahun
“Sebenarnya dari Pengprov yang diwajibkan hanya satu kali menggelar Kejurkab Bulutangkis. Namun sebagai bentuk komitmen pembinaan atlet, PBSI Grobogan berupaya bisa menggelar dua kali dalam setahun," ujarnya.
Melalui Kejurkab, ditambahkan Sumarli, PBSI Grobogan memberikan sarana kompetisi bagi atlet muda sehingga memiliki jam terbang lebih banyak. Sehingga lahir atlet bulitangkis yang mampu bersaing tidak berprestasi.
"Bagi PBSI kejurkab juga untuk menjaring dan memantau bibit-bibit atlet bulutangkis potensial dari berbagai klub di Grobogan. Sehingga pembinaan atlet bisa berkelanjutan dan lebih maksimal," jelas Sumarli.(*)
Editor : Arif F