JAKARTA, iNews.id - Banyaknya santri mengikuti pelatihan kepemimpinan di masing-masing pondok pesantren atau organisasi yang diikuti, hal itu turut menjadi perhatian Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan, Abdul Khaliq Ahmad.
Perindo memberikan pandangan, melalui Abdul Khaliq Ahmad menyebut para santri sekarang telah melek dalam perpolitikan.
"Proses kedewasaan politik bagi kaum santri sesungguhnya sudah berjalan dan alumninya sudah di mana-mana," ucapnya dalam podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia dengan tema "Menanti Kepastian Kuota Haji 2022" yang disiarkan melalui akun YouTube Partai Perindo, Kamis (24/3/2022).
Meski demikian, Abdul Khaliq mengakui masih ada santri yang kurang memperhatikan politik, termasuk tidak hafal nama menteri.
"Persepsi santri terhadap kehidupan berbangsa itu kan refleksi dari praktik kenegaraan kita. Jadi kalau pemerintahannya gonta-ganti menteri anak-anaknya juga susah menghafal," kata Khaliq.
Menurutnya, akan lebih baik jika para menteri juga mengikuti masa jabatan presiden dan wakil presiden selama lima tahun. Konsekuensi dari hal tersebut ialah pemerintah harus cakap dalam memilih calon menteri baik dalam track record, pengalaman, dan kualitas kinerja mereka.
"Jangan sampai menteri-menteri ini di tengah jalan korupsi kemudian kinerjanya buruk, memang harus ada penjaringan yang luar biasa untuk calon-calon menteri. Karena sesungguhnya pembantu presiden juga pemimpin bangsa," ujar dia.
"Jadi kalau di tengah jalan dicopot karena kinerjanya tidak baik, akhirnya si pengganti menteri ini bisa jadi tidak dihafal juga oleh anak-anak sekolah dan santri," tutur dia.
Editor : Achmad Fakhrudin