GROBOGAN, iNewsMuria.id-KH. Miftah Maulana Habiburrahman dikenal dengan panggilan Gus Miftah meminta pelajar dan santri tidak salah memilih guru guna menghindari radikalisme.
Hal itu disampaikan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman,Yogyakarta dalam Orasi Kebangsaan di Pondok Pesantren Fadlullah Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan.
Orasi Kebangsaan di gelar di halaman Ponpes Fadlullah pimpinan Kyai Haji Zuhri Wafa Al hafidz pada Rabu (16/5/2023) sebagai upaya mencegah masuknya radikalisme di lingkungkang pondok pesantren.
“Agar tidak terpapar radikalisme, para santri harus menjadi umat yang wasathiyah, atau umat yang moderat. Yakni umat yang berada di tengah-tengah tidak ekstrim kanan maupun ekstrim kiri,” kata Gus Miftah di hadapan para santri dan pemimpin ponpes.
Selain menjadi umat yang wasathiyah, lanjut Gus Miftah, para pelajar dan santri juga harus pintar dan tidak salah memilih guru.
“Upaya lainnya agar para pelajar dan santri tidak terkena paham radikalisme, adalah jangan salah pilih guru,” ujar Gus Miftah.
Lantas bagaimana apabila sudah ada pelajar atau pun santri yang terpapar paham radikalisme, menurut Gus Miftah, kewajiban semua untuk mengarahkan kembali ke jalan yang benar.
“Jika dia ke kiri, dia kita tengahkan, kalau dia ke kanan kita tengahkan, digiring agar tidak terpapar radikalisme,” jelasnya.
Dalam acara orasi kebangsaan tersebut, juga dibuka dialog interaktif dengan para pelajar dan para santri. Dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada anak yatim piatu di Desa Ginggangtani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. (*)
Editor : Arif F