GROBOGAN,iNewsMuria.id – Seorang guru, S (58) ditemukan meninggal dunia di kamar mandi rumah kontrakannya di Desa Godan, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Minggu (8/12/2024).
Pria yang menjadi guru di SMPN 2 Tawangharjo tersebut kali pertama ditemukan oleh dua orang rekannya, yakni Sunarto (58) dan Hasto Mintarno yang sengaja datang ke kontrakan korban.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Tawangharjo Kompol Umbarwati mengatakan, di kamar korban ditemukan obat kolesterol dan hipertensi.
Penemuan jenazah korban, lanjut Kompol Umbarawati, bermula ketika korban yang telah bercerai dengan istrinya dan hidup sendiri di kontrakan tidak berangkat mengajar pada Sabtu (7/12/2024).
Sunarto, rekan kerja yang tidak melihat kedatangan korban ke sekolah mencoba menghubunginya melalui ponsel. Namun saat dihubungi melalui ponsel tidak ada jawaban dari korban.
Karena khawatir dengan kondisi korban, akhirnya Sunarto mengajak rekannya, Hasto Mintarno untuk mengecek kondisi korban di rumah kontrakannya di Desa Godan.
Kedua saksi ketika sampai di rumah kontrakan korban, melihat dalam kondisi terkunci rapat. Ketika dicoba dipanggil tak ada respons dari korban dari dalam rumah kontrakannya.
“Karena khawatir dengan kondisi korban, kemudian saksi bersama warga sekitar membuka paksa pintu garasi rumah kontrakan tersebut,” ujar Kapolsek Tawangharjo.
Kemudian bersama warga, saksi berusaha mencari keberadaan korban. Ketika sampai di kamar mandi, mereka melihat korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Kejadian tersebut segera diinformasikan ke Polsek Tawangharjo. Bersama tim Inafis Polres Grobogan, tim medis Puskesmas, anggota Polsek Tawangharjo mendatangi lokasi kejadian.
Polisi kemudian melakukan pemeriksaan jenazah korban. Berdasar olah TKP, lanjut Kompol Umbarwati, di kamar tidur korban ditemukan sejumlah obat kolesterol dan hipertensi.
Berdasarkan keterangan keluarganya, korban yang sudah bercerai dengan istrinya memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stroke. Dan saat ini masih dalam taraf pengobatan.
“Korban diduga meningkat akibat sakit. Keluarga menolak dilakukan autopsi dengan surat pernyataan. Jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” tambahnya.(*)
Editor : Arif F