get app
inews
Aa Read Next : Rumah Kayu di Pulokulon Grobogan Terbakar, Kata Polisi Ini Penyebabnya

Warga di Desa Katekan Brati Kembali Hadang Truk Galian C, Tak Ingin Jalan Utama Rusak

Kamis, 25 April 2024 | 17:59 WIB
header img
Empat truk berisi material galian C yang diadang warga di Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Kamis (26/4/2024). (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Warga kembali melakukan penolakan aktivitas penambangan galian di Desa Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan pada Kamis (25/4/2024).

Mereka pun melakukan pengadangan empat truk  dump bermuatan tanah urug hasil penambangan galian C di jalur Dusun Daresan – Dusun Jinggleng, Desa Katekan, Kecamatan Brati.

Aksi warga tersebut selain karena belum adanya kesepakatan antara pengusaha galian C dengan warga, juga karena tak ingin jalan desa yang sudah baik menjadi rusak kembali.

Kepala Desa Katekan Zinar Ismail menjelaskan, bahwa mediasi antara warga dengan pihak pengusaha galian C sudah dilakukan hingga beberapa kali namun tidak ada keputusan.

“Permasalahan galian C ini sudah lama terjadi. Sudah dilakukan lima kali mediasi namun tidak ada hasil," kata Zinar saat ditemui wartawan di kantor Balai Desa Katekan.

Sementara menurut Camat Brati Pamuji kepada media, pertemuan sudah dilaksanakan beberapa kali di Balai Desa Katekan. Namun hingga kini belum ada kesepakatan.

Warga menginginkan bahwa usaha tambang galian C tersebut tidak beroperasi dulu sebelum ada kesepakatan. Selain itu, sambungnya, warga tidak ingin jalan yang sudah baik rusak dilewati truk galian C.

Menurut Yanto (49) warga Desa Katekan, selain mengadang truk bermuatan galian C tersebut diminta juga untuk mengembalikan lagi ke lokasi penambangan.
 
"Warga tidak ingin jalan utama Daresan-Jingglengan yang sudah bagus menjadi rusak akibat dilewati truk pengangkut galian C,” katanya.

Aksi warga tersebut ternyata juga berakibat mereka sering diintimidasi oleh orang-orang dari pengelola galian C, bahkan oknum tersebut mendatangi rumah warga.

Menurutnya aksi yang dilakukan warga secara spontan itu sudah pernah dilakukan pada November 2023 dan hingga saat ini belum mencapai kesepakatan.

Sementara itu Agus warga Katekan lainnya mengatakan keberadaan galian C tersebut sudah memakan korban jiwa. Di mana ada 6 santri yang meninggal di lokasi galian C itu. 

Warga berharap pemerintah desa, kecamatan dan pihak terkait untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut, sehingga warga tidak resah. (*)
 

Editor : Arif F

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut