get app
inews
Aa Text
Read Next : Kepengurusan MUI Kabupaten Grobogan Masa Khidmat 2024-2029 Dikukuhkan MUI Jateng

Putus Rantai Penularan TBC, Dinkes Grobogan Gelar ACF Tuberculosis di 19 Kecamatan

Sabtu, 30 Maret 2024 | 13:46 WIB
header img
Kegiatan Active Case Finding atau ACF Tuberculosis yang dilaksanakan Dinkes Grobogan untuk memutus rantai penularan TBC di Kabupaten Grobogan. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan melaksanakan kegiatan Active Case Finding (ACF) Tuberculosis di 30 Puskesmas yang tersebar di 19 Kecamatan di Kabupaten Grobogan.

Menurut Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo kegiatan Active Case Finding Tuberculosis (TBC) dilaksanakan sejak 18 Maret hingga 6 April 2024 yang dibiayai oleh Kementerian Kesehatan.

Informasi yang diperoleh Sabtu (30/3/2024), target saran di Kabupaten Grobogan ada 9.740 orang. Sehingga dari 30 puskesmas yang ada masing-masing puskesmas ditarget 320-325 sasaran.

“Jadi sasarannya adalah memeriksa masyarakat yang mengalami batuk lebih dari dua minggu. Tujuannya ada bisa ditemukan secara dini sehingga lebih mudah pengelolaan penyakit Tuberculosis,” kata Slamet Widodo.

Kenapa harus dilakukan ACF lanjutnya, karena apabula mengharapkan masyarakat yang mengalami batuk lebih dari dua minggu untuk aktif memeriksakan penyakitnya agak susah.

Hal ini karena masyarakat terkadang menganggap batuk sebagai sakit biasa, karena kebetulan juga saat ini cuacanya tidak menentu, Padahal, sambung Slamet Widodo, bisa saja setelah diperiksa kemungkinan TBC. 

“Padahal jika ditemukan secara dini terjadi penularan TBC bisa secepatnya diobati sehingga tidak menular ke orang terdekat atau lingkungan. Karena penularan TBC melalui udara,” jelas Slamet Widodo.

Perlu diingat juga, sambung Kepala Dinkes Grobogan, penyakit Tuberculosis masuk dalam lima besar penyakit penyebab kematian selain jantung, stroke dan kanker.

“Cepat menular namun jika diobati secara rutin selama enam bulan kemungkinan sembuhnya sangat besar. Pengobatan Tuberculosis itu dibiayai pemerintah jadi gratis,” tambah Slamet Widodo.

Sementara Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Djatmiko melalui Subkoordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Gunawan Cahyo Utomo menjelaskan sasaran ACF Tuberculosis.

“Sasarannya kontak erat serumah atau lingkungan yang dilakukan skrining TBC. Yakni dilakukan pemeriksaan klinis, rontgen dan pemeriksaan dahak,” jelas Gunawan.

Di Jawa Tengah ada enam kabupaten yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan untuk melaksanakan ACF Tuberculosis. Antara lain Grobogan, Jepara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang, Karanganyar.

“TBC jika tidak diobati akan menggerogoti paru paru, namun apabila penderita rajin minum obat, tingkat kesembuhannya mencapai 92 persen,” ujar Gunawan. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut