Dukung Ketahanan Pangan Nasional, KPH Purwodadi Ubah Lahan Hutan Dengan Skema Agroforestri

GROBOGAN,iNewsMuria.id – Mendukung ketahanan pangan nasional Perhutani KPH Purwodadi akan ubah lahan seluas 63,76 hektare dengan skema agroforestri.
Tanaman tebu sebagai bahan baku gula pun menjadi pilihan untuk skema tersebut. Pengelolaan tanaman rencananya dilakukan sejumlah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Untuk itu KPH Purwodadi berkoordinasi dengan Pabrik Gula (PG) Trangkil Pati dan LMDH mitra, yakni LMDH Subur, LMDH Wana Tirta, LMDH Hutan Lestari dan LMDH Dokoro Hutan Lestari.
“Rapat koordinasi tersebut dilaksanakan di kantor BKPH Karangasem,” jelas Administratur Perhutani KPH Purwodadi, melalui Kasu Produksi dan Ekowisata, Kastur dalam keterangannya, Jumat (20/6/2025).
Adapun yang dibahas, lanjutnya, meliputi rencana kerjasama kemitraan penyediaan bahan baku tebu giling. Sedangkan lahannya terbagi dalam 16 petak, berada di BKPH Karangasem dan BKPH Tumpuk.
Menurut Kastur dalam model kemitraan ini, penanaman dan pengelolaan tebu akan dilaksanakan oleh LMDH selaku mitra Perhutani, sementara hasil panennya diserap oleh PG Trangkil.
Perhutani lanjut Kastur, mendukung penuh penguatan ketahanan pangan melalui skema agroforestri yang ramah lingkungan. Dengan menggandeng LMDH dan PG Trangkil sebagai offtaker hasil panen.
“Kami memastikan bahwa hutan tetap lestari, masyarakat mendapatkan manfaat ekonomi, dan industri memperoleh pasokan bahan baku secara berkelanjutan,” ujar Kastur.
Perwakilan PG Trangkil, Enggaryanto, mengapresiasi sinergi ini dan berharap agar kolaborasi yang dibangun dapat menjadi model kemitraan hulu-hilir yang efisien dan saling menguntungkan.
“Kami menyambut baik inisiatif Perhutani dan LMDH untuk mendukung penyediaan bahan baku tebu secara lokal. Dengan kerjasama ini, rantai pasok menjadi lebih pendek,” ujar Enggaryanto.
Perwakilan LMDH Wana Tirta, Dwi Raharto, menyampaikan semangat dan kesiapan LMDH untuk mengelola lahan dengan sebaik-baiknya demi keberhasilan program ini.
“Dengan adanya jaminan pembelian hasil panen dari PG Trangkil dan pendampingan dari Perhutani, kami yakin dapat mengelola lahan secara produktif tanpa mengesampingkan fungsi ekologis hutan,” ungkap Dwi.(*)
Editor : Arif F