Kepatuhan dari Taman Rekreasi dalam penerapan protokol kesehatan akan menumbuhkan kehadiran tren baru pariwisata yang customize, localize, personalize, dan small in size.
Selain itu, Taman Rekreasi juga harus memaksimalkan peranan ekonomi kreatif untuk dapat saling mendukung rekreasi taman sebagai destinasi wisata.
Keanggotaan PUTRI, didalamnya juga terdapat desa wisata. Pesan khusus disampaikan Menparekraf Sandiaga agar desa-desa wisata dapat memperkuat kapasitas dengan kemampuan marketing yang baik.
"Sebab, tanpa kemampuan marketing, mereka tidak akan bisa meningkatkan kualitas serta mungkin dari setiap destinasi," ungkap Sandiaga.
Sementara Ketua Umum DPP Putri, Hans Manansang, menjelaskan, PUTRI merupakan organisasi yang menaungi objek-objek wisata atau desa wisata yang ada di Indonesia.
"Antara lain jenis destinasi desa wisata, rekreasi alam, rekreasi buatan atau theme park, permainan anak, wisata konservasi, wisata museum, serta wisata seni dan budaya," jelasnya.
Dalam kepengurusan DPP PUTRI periode 2021-2026, Hans menganggap, ada empat hal yang akan menjadi fokus utama, yaitu:
peningkatan peran dan citra PUTRI untuk masyarakat, peningkatan standar mutu anggota dengan pelatihan dan sertifikasi
Memberikan nilai tambah anggota yang salah satunya dengan memberikan sistem digitalisasi, sistem manajemen kelola dari taman wisata
"Kita juga akan memperkuat sendi-sendi organisasi dengan mengembangkan DPP-DPC yang ada sehingga bisa menjadi mitra dan menjadi dukungan bagi teman-teman anggota yang ada di daerah," tutur Hans.
PUTRI bersama pemerintah dikatakannya ingin bangkit bersama menuju wisata masa depan. Hal ini seiring dengan misi PUTRI untuk menginspirasi, mengembangkan, dan memajukan objek-objek wisata nasional sehingga menjadi kebanggaan dari negara dan menjadi tempat tujuan utama bagi wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara seluruh dunia.
"Wisata adalah pemelihara kehidupan karena dapat mengentaskan kemiskinan dengan program kemasyarakatan, UMKM, maupun penyerapan tenaga kerja. Selain itu, menjembatani perbedaan budaya dan dapat meningkatkan kualitas hidup," ujar Hans.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu; Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Kemenparekraf/Baparekraf, Ony Yulvian; Koordinator Promosi dan Produk Wisata Alam, Ito Parikesit; serta Founder & Chairman Markplus, Hermawan Kartajaya.
Editor : Achmad Fakhrudin