get app
inews
Aa Read Next : Warga di Desa Katekan Brati Kembali Hadang Truk Galian C, Tak Ingin Jalan Utama Rusak

Begini Cara Dinas Pertanian Grobogan Agar Petani Tetap Berproduksi

Selasa, 01 Agustus 2023 | 15:49 WIB
header img
Petani di Kabupaten Grobogan menanam tembakau yang tumbuh bagus di musim kemarau.

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Musim kemarau diperkirakan mencapai puncaknya antara Agustus hingga September, imbasnya adalah sumber air menyusut dan masyarakat dan petani akan kekurangan air.

Kondisi ini disikapi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan dengan sejumlah langkah agar petani tetap bisa bercocok tanam dan terhindar dari kerugian. Sosialisasi pun gencar dilaksanakan sebelum datangnya musim kemarau.

“Sebelum musim kemarau melalui penyuluh lapangan mensosialisasikan kepada petani mengenai musim kemarau dan ketersediaan air untuk lahan pertanian,” jelas Kepala Dinas Pertanian Grobogan 
Sunanto, Selasa (1/8/2023).

Jadi lanjut Sunanto, Dinas Pertanian sudah mensosialisasi agar petani tidak menanam tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah besar. Petani disarankan menanam jenis tanaman yang tidak terlalu butuh banyak air.

“Untuk sawah tadah hujan atau mengandalkan pengairan dari air hujan, petani sudah kita sarankan untuk menanam palawija yang memang tahan meski kurang air,” jelasnya.

Jenis tanaman yang mampu bertahan dan hasilnya baik kendati tidak terlalu banyak air, sambung Kepala Dinas Pertanian Sunanto, seperti kacang ijo, kedelai, tembakau, dan jagung yang justru tumbuh baik di saat musim kemarau.

Petani diminta tidak menanam padi jika lahan pertaniannya masuk kategori tadah hujan, bukan yang kebutuhan airnya dicukup oleh saluran irigasi. Apabila petani nekat menanam padi, maka kemungkinan terbesar adalah tak panen atau puso.

“Langkah ini cukup efektif, karena hingga saat ini belum ada laporan adanya tanaman padi yang puso. Yang ada di wilayah barat terutama lahan pertanian irigasi, sudah panen dan ada yang mulai panen,” kata Sunanto.

Data dari Dinas Pertanian Grobogan, saat ini luasan tanaman palawija di Kabupaten Grobogan, meliputi tanaman jagung seluas 20.000 ha, kacang hijau 3.000 ha, tembakau 3.000 ha, dan kedelai seluas 10.000 ha.
 
Dinas Pertanian Grobogan, lanjutnya, juga sudah  mengantisipasi jika ada petani yang kesulitan mendapat air untuk menyiram tanamannya. Pihaknya telah menyiapkan pompa air untuk mengalirkan air jika di sekitarnya ada sumber air ke sawah. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut