get app
inews
Aa Text
Read Next : Bupati Grobogan Ungkap Nilai Kredit Macet di Perseroda BPR Bank Purwa Artha

Kredit Macet Perbankan Solo Raya Capai Rp 9,04 Triliun, Eko Yunianto : Likuiditas Masih Terjaga

Sabtu, 17 Juni 2023 | 18:07 WIB
header img
Kantor OJK Solo.

SOLO,iNewsMuria.id-Kinerja perbankan di Solo Raya sedang tidak bagus pada kwartal pertama tahun ini, atau hingga akhir April 2023, secara yoy.

Aset perbankan memang naik 0,62 persen menjadi Rp113,38 triliun dan Kredit juga tumbuh 0,75 persen menjadi Rp103,49 triliun. Namum dana pihak ketiga (DPK) turun 0,07 persen menjadi Rp90,76 triliun.

Meski demikian likuiditas perbankan masih terjaga dengan Long to Deposit Ratio (LDR) sebesar 113,74 persen. Tapi risiko kredit mengkhawatirkan, itu tercermin dari Non Performing Loan (NPL) sebesar 8,74 persen dengan nominal sebesar Rp9,04 triliun.

"Angka ini cenderung naik dari Desember 2022 dengan nominal Rp7,92 triliun (7,71 persen)," kata Kepala OJK Solo Eko Yunianto dalam siaran pers, Jumat (16/6/2023).

Kinerja perasuransian pun tampaknya tidak beda, sedang tidak bagus. Di triwulan 1 Tahun 2023, total premi/kontribusi asuransi di Solo Raya mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp133.107 juta (-22,85 persen), dari Rp582.601 juta menjadi Rp449.494 juta.

Penurunan terutama disebabkam oleh penurunan premi asuransi jiwa sebesar Rp115.425 juta (-29,03 persen), dari Rp397.647 juta menjadi Rp282.222 juta.

Total klaim/manfaat asuransi di Solo Raya, di posisi triwulan 1 tahun 2023, juga mengalami penurunan secara yoy sebesar Rp142.958 juta (-25,14 persen), dari Rp568.759 juta menjadi Rp425.801 juta.

"Penurunan terutama disebabkan penurunan klaim asuransi jiwa sebesar Rp141.256 juta (-28,28 persen), dari Rp499.491 juta menjadi Rp358.235 juta," kata Eko.

Bagaimana dengan perkembangan kinerja perusahaan embiayaan?
Berdasarkan data posisi April 2023, perusahaan pembiayaan di Solo Raya mengalami peningkatan piutang pembiayaan secara yoy sebesar Rp386.683 juta (9,35 persen), dari Rp4,13 triliun menjadi Rp4,52 triliun. 

"Peningkatan penyaluran pembiayaan itu juga dibarengi dengan non performing finance (NPF) atau kredit bermasalah yang mengalami penurunan sebesar 0,94 persen," kata Eko.

Sementara itu dari sisi pelaksanaan perlindungan konsumen, Kantor OJK Solo telah menerima 104 layanan pengaduan konsumen yang dilakukan secara online melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) dan melalui surat resmi ke OJK Solo.

"Dari jumlah itu, 76 pengaduan atau 72 persen merupakan layanan dari sektor perbankan terkait layanan kredit," pungkas Eko.(*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut