JAKARTA, iNewsMuria.id - Efek diabetes pada wanita disebut lebih buruk dibandingkan pria, yang mana salah satunya karena perubahan hormon seperti saat menstruasi hingga menopause. Sehingga gula darah lebih sulit dikontrol.
Hal ini sepertio disampaikan oleh Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, SpPD-KEMD dalam sebuah diskusi kesehatan, pada Minggu 4 Juni 2023.
"Diabetes mempengaruhi pria dan wanita itu sama sebenarnya, tapi efeknya atau akibatnya bagi wanita itu lebih buruk," kata Sidartawan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia itu.
Dijelaskan Sidartawan bahwa wanita dengan diabetes akan lebih mudah dua kali mengalami depresi dibandingkan pria.
Tak hanya itu, diabetes pada wanita juga disebut bisa meningkatkan risiko jantung.
"Wanita pra-menopause dengan diabetes akan kehilangan perlindungan terhadap penyakit jantung dan 50 persen lebih berisiko terhadap kematian akibat penyakit jantung daripada pria," ujarnya.
Kemudian wanita lanjut usia dengan diabetes melitus tipe dua dan penyakit ginjal stadium akhir memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi daripada pria dengan masalah serupa.
"Wanita juga berisiko lebih besar mengalami kebutaan akibat retinopati diabetik," kata Sidartawan.
Menurut Sidartawan, diabetes juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi seorang wanita menjadi tidak teratur atau sebaliknya, menstruasi juga dapat mempengaruhi risiko terjadinya diabetes.
Dia mengatakan, penelitian dan pasien-pasien menyadari bahwa gula darah cenderung meningkat di fase luteal yang terjadi dua minggu sebelum masa menstruasi.
Wanita yang tidak memiliki riwayat diabetes sebelumnya juga mungkin saja terkena diabetes ketika hamil, yang disebut sebagai diabetes gestasional.
Meski biasanya hilang setelah melahirkan, diabetes gestasional meningkatkan risiko diabetes di kemudian hari atau pada kehamilan berikutnya.
"Mereka yang memiliki riwayat diabetes gestasional memiliki risiko 50 persen lebih tinggi terkena diabetes," kata Sidartawan.
Untuk itu, Sidartawan menganjurkan para wanita agar meluangkan waktu merawat diri sendiri, di antaranya dengan makan makanan bergizi seimbang serta berolahraga secara teratur.
"Komunikasi yang baik dengan dokter mengenai efek diabetes terhadap kesehatan wanita juga penting," pungkasnya.(*)
Editor : Langgeng Widodo