JAKARTA, iNewsMuria.id - Anak-anak sangat menyukai gula layaknya mereka menggemari mainan atau film animasi. Tetapi, bukan perkara sepele untuk mengetahui seberapa besar tingkat konsumsi gula yang aman bagi anak-anak.
Seperti diketahui bahwa gula bersifat adiktif. Saat mengonsumsi gula, otak melepaskan zat kimia dopamine yang meningkatkan sensasi kesenangan dan penghargaan diri.
Respons inilah yang memperkuat keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula sehingga menyebabkan ketagihan dan ketergantungan.
Lalu, berapa banyak konsumsi gula yang aman bagi anak-anak?
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang tinggal di Afrika Selatan mengonsumsi sebanyak sekitar 40 sendok teh gula setiap hari. Jumlah tersebut jauh di atas batas harian yang direkomendasikan, dilansir dari roodepoortrecord, Senin.
The American Heart Association merekomendasikan anak-anak berusia 2 hingga 18 tahun sebaiknya tidak mengonsumsi gula lebih dari 6 sendok teh per hari.
Jumlah tersebut mungkin terlihat sangat banyak, namun penting diingat bahwa gula sangat mudah ditemukan dalam berbagai makanan dan jumlahnya dapat meningkat dengan cepat.
Selain cokelat dan permen, berikut daftar makanan yang memiliki kandungan gula tinggi dan patut mendapatkan perhatian:
1. Sereal sarapan manis: banyak sereal sarapan dipasarkan untuk anak-anak yang mengandung gula tambahan. Periksa kembali label dan pilihlah sereal dengan gula tidak lebih dari 5-6 gram per sajian.
2. Soda dan minuman manis: keduanya adalah sumber utama gula dan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lain.
3. Yoghurt berperisa: banyak yoghurt dengan aneka rasa mengandung gula tambahan yang tinggi, bahkan dipasarkan dengan embel-embel sehat. Pilihlah yoghurt tawar dengan menambahkan buah segar untuk cita rasa manis.
4. Granola batangan: beberapa granola batangan dipasarkan sebagai camilan sehat, meski sesungguhnya bisa mengandung gula tambahan yang tinggi. Pilihlah granola dengan gula tidak lebih dari 5-6 gram per sajian.
5. Jus buah: meski tampak sehat, jus buah seringkali mengandung gula tambahan dan kurang serat. Sebaiknya, batasi asupan jus dan pilih buah utuh sebagai pengganti.
6. Kecap dan bumbu lain: keduanya bisa memiliki gula tambahan tinggi. Periksa label dan pilihlah opsi rendah gula.
7. Minuman energi: mengandung kafein dan gula tinggi, minuman jenis ini bisa sangat berbahaya bagi anak-anak dan sedapat mungkin harus dihindari.
8. Makanan ringan olahan: pilihan yang sulit karena amat dekat dengan kegemaran anak-anak. Banyak olahan seperti keripik dan kerupuk mengandung gula tambahan tinggi. Pilih makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran sebagai pengganti.
9. Susu alternatif: biasanya memiliki rasa cokelat atau stroberi, alternatif susu bisa mengandung gula tambahan tinggi. Maka, pilihlah susu biasa atau tanpa pemanis seperti susu almond.
Beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengontrol konsumsi gula pada anak-anak di antaranya:
1. Baca label: saat berbelanja, biasakanlah untuk membaca label pada kemasan untuk mengetahui kandungan gula tambahan dalam produk.
2. Batasi konsumsi gula: meskipun tidak mengapa untuk menikmati makanan manis sesekali, penting untuk membatasi makanan ini untuk mencegah konsumsi berlebihan.
3. Tawarkan penganan: alih-alih menyajikan camilan manis, tawarkan buah-buahan segar, sayuran dengan selai atau pasta, atau bisa pula kerupuk gandum dengan keju untuk anak-anak.
4. Contohkan kebiasaan hidup sehat: anak-anak adalah peniru ulung dari orang tua. Maka, orang tua harus memastikan untuk mencontohkan kebiasaan makan yang sehat dan membatasi asupan gula.. (*)
Editor : Langgeng Widodo