get app
inews
Aa Read Next : Polisi Jelaskan Penyebab Kematian Seorang Petani di Grobogan Yang Ditemukan di Saluran Air

Seorang Petani di Ngaringan Grobogan Ditemukan Meninggal di Sawah

Minggu, 28 Mei 2023 | 17:36 WIB
header img
Anggota Polsek Ngaringan melakukan olah TKP petani meninggal di pematang sawah di Desa Pendem, Ngaringan, Grobogan, Minggu (28/5/2023). (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id-Seorang petani bernama Sutikno (64) ditemukan meninggal dalam kondisi tertelungkup di area sawah di Desa Pendem, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Minggu (28/5/2023).

Korban yang merupakan warga Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan, kali pertama ditemukan petani lainnya, dalam kondisi tertelungkup di pematang sawah. Sementara dipunggungnya masih menempel mesin penyemprot hama.

Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan melalui Kapolsek Ngaringan AKP MUjiyadari menjelaskan, korban kali pertama ditemukan oleh Ngadiyono (47) dan Nur Muklis (48) yang sawahnya bersebelahan dengan korban.

“Jadi saat kedua saksi tengah mengobrol, mereka mendengar suara mesin penyemprot hama yang masih hidup. Namun tidak ada petani di sekitarnya yang sedang menyemprot hama,” jelas Kapolsek.

Karena curiga, kedua petani tersebut mencari sumber suara mesin penyemprot hama tersebut. Betapa terkejutnya kedua saksi ketika melihat ada seorang pria tertelungkup di pematan sawah dengan mesin penyemprot hama yang masih menyala.

Setelah dicek ternyata korban diketahui bernama Sutikno, namun saat itu sudah dalam kondisi meninggal dunia. Oleh saksi, tubuh korban diangkat dengan cara dibopong dibawa ke tanggul irigasi.

Menurut Kapolsek AKP Mujiyadari, karena kedua saksi mengenali korban mereka kemudian memberitahukan keluarganya. Korban kemudian dibawa pulang ke rumah menggunakan mobil ambulans Puskesmas Ngaringan.

Petugas Puskesmas kemudian menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Ngaringan. Setelah itu, lanjut Kapolsek, anggota Polsek Ngaringan bersama tim medis melakukan pemeriksaan jenazah korban di rumahnya.

“Tidak ditemukan adanya tanda bekas penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal dunia diduga akibat serangan jantung,’’ ujar AKP Mujiyadari.

Hal itu, lanjut Kapolsek, dikuatkan dengan keterangan keluarga bahwa korban sering mengeluh merasakan sakit. Keluarga korban menerimakan kejadian tersebut, selanjutnya dilakukan pemakaman. (*)

Editor : Arif F

Follow Berita iNews Muria di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut