GROBOGAN,iNewsMuria.id – KAI Daop 4 Semarang Semarang telah memperbaiki geometri rel di 86 titik perlintasan, di mana 24 titik diantaranya berada di Kabupaten Grobogan.
“Perbaikan geometri rel merupakan pekerjaan untuk menjaga kondisi rel tetap prima, stabilitas jalur, kenyamanan dan keselamatan perjalanan kereta api,” jelas Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, Rabu (19/11/2025).
Perbaikan ini dengan cara seperti lifting (mengangkat), lining (meluruskan), dan tamping (memadatkan ballast). Hal ini penting untuk memastikan perjalanan kereta tetap stabil, minim getaran, serta mendukung kelancaran operasi.
Menurut Franoto Wibowo, perbaikan geometri rel dilakukan berkala secara manual maupun menggunakan mesin khusus seperti Multi Tie Temper (MTT) dan Profile Ballast Regulator (PBR).
“Tujuannya menjaga kualitas lintasan agar kereta dapat melintas dengan aman dan nyaman. Ini merupakan komitmen kami untuk dalam menghadirkan pelayanan transportasi yang andal bagi masyarakat,” ujarnya.
Franoto melanjutkan, perbaikan geometri rel dapat dilakukan di lintas terbuka maupun di perlintasan sebidang KA. Pada perlintasan sebidang, tidak hanya menyangkut geometri rel, tetapi juga kondisi permukaan jalan yang dilintasi kendaraan.
Caranya dengan pembongkaran aspal perlintasan, penyesuaian kembali ballast dan bantalan, pengaturan ulang gauge dan level pada ruang kerja yang terbatas, serta pengembalian permukaan (aspal) perlintasan.
Kegiatan tersebut, lanjutnya penting dilakukan mengingat area perlintasan menerima tekanan kendaraan setiap hari sehingga memerlukan pemeliharaan lebih intensif.
"Pada tahun 2025 ini, KAI Daop 4 Semarang telah melakukan perbaikan geometri di 86 titik perlintasan sebidang di mana 24 titik berada di Kabupaten Grobogan," kata Franoto.
Untuk perbaikan geometri 24 titik di Kabupaten Grobogan, dijelaskan Franoto, berada di Gubug 2 titik, Gambringan 3, Panunggalan 3, Kradenan 4, Kedungjati 5 dan Gundih 7.
Saat perbaikan geometri di perlintasan sebidang, KAI Daop 4 Semarang berkoordinasi dengan Dishub dan kepolisian untuk mengatur lalu lintas dan mengarahkan pengendara ke jalur alternatif selama pekerjaan berlangsung.
“Kami berharap perbaikan geometri yang telah dilakukan pada tahun ini juga memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran perjalanan KA pada libut Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru),” kata Franoto.(*)
Editor : Arif F
Artikel Terkait
