get app
inews
Aa Text
Read Next : Progam MBG di Jepara Rekrut Penyandang Disabilitas, Penerima Manfaat Tembus 190 Ribu Warga

17.799 Siswa Madrasah di Jepara Terima PIP, Dipastikan Tanpa Potongan Sepeserpun

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:05 WIB
header img
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI H Abdul Wachid didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo menyerahkan bantuan PIP di Madrasah Darul Ulum Bandungharjo Donorojo Kabupaten Jepara, Rabu (10/12/2025).


JEPARA, iNewsMuria.id — Sebanyak 17.799 siswa madrasah mulai dari tingkat MI, MTs hingga MA di Kabupaten Jepara menjadi penerima Progam Indonesia Pintar (PIP) akhir tahun ini. Bantuan PIP itu dipastikan tanpa potongan sepeserpun karena langsung masuk ke rekening siswa penerima.

Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, H Abdul Wachid saat penyerahan Bantuan Sosial PIP, Rabu (10/12/2025).

Wakil rakyat asal Margoyoso ini didampingi Bupati Jepara Witiarso Utomo dan Kepala Kankemenag Akhsan Muhyiddin serta Kadisdikpora Jepara Ratib Zaini menyambangi empat perwakilan madrasah yang siswanya menerima PIP. Rinciannya, MTs Darul Ulum Bandungharjo Donorojo, MTs KRM Marzuki Cepogo dan MA Hasyim Asy’ari Bangsri serta MTs Matholibul Huda Mlonggo.

Abdul Wachid mengungkapkan 
PIP di Jepara mencapai 17.799 penerima, jumlah tertinggi dibandingkan dua kabupaten tetangga, Kudus dan Demak.

“Setelah menerima, bantuan bisa langsung dicairkan dan tanpa pungutan atau potongan apapun," tegasnya.

PIP untuk siswa MI sebesar Rp450 ribu. Lalu untuk MTs Rp750 ribu dan MA sebesar Rp1,8 juta. 

Abdul Wachid mengaku terkejut saat menerima informasi ada siswa madrasah yang belum tersentuh PIP. Hal itu seperti di wilayah Donorojo yang baru kali ini mendapatkan PIP.

Ia memastikan evaluasi akan terus dilakukan agar pemerataan lebih maksimal.

"Tahun depan jumlah penerima PIP akan kita perbanyak menjadi 25 ribu siswa. Tahun ini baru 17 ribu, meskipun angka ini sudah menunjukkan lonjakan signifikan karena sebelumnya hanya 3000 siswa penerima," paparnya.

Selain PIP, Abdul Wachid juga menyampaikan bahwa pemerintah menyiapkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk tahun mendatang, sebagai perluasan dukungan pendidikan berkelanjutan.

"Jadi nanti yang masuk IAIN atau UIN juga bisa mendapat KIP, mulai dari masuk awal hingga lulus kuliah. Makanya yang mau lulus MA persiapkan berkasnya mulai sekarang agar bisa mendapat KIP," tandas wakil rakyat asal Gerindra ini.

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Wachid juga menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung pendidikan di madrasah dan pondok pesantren, termasuk infrastruktur dan kesejahteraan guru ngaji.

“Presiden Prabowo sejak dulu sangat peduli pendidikan. Selain PIP dan KIP, kami juga mengupayakan madrasah dan pondok pesantren mendapatkan MBG sebagai penunjang pendidikan. Bahkan sudah disiapkan smart board senilai Rp90 juta. Ini perlu kita rawat bersama,” ujarnya.

Ia memastikan pihaknya terus meminta penambahan anggaran agar PIP dan KIP bisa diberikan tidak hanya satu kali, tetapi berlanjut hingga siswa lulus, dengan evaluasi berkala setiap tahun.

"Untuk siswa yang saat ini masih duduk di kelas 7, akan menerima hingga kelas 9. Begitu juga dengan siswa yang saat ini duduk di kelas 8. Meskipun tiap tahun akan ada evaluasi untuk memastikan bantuan itu tepat sasaran," tandasnya.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, menyampaikan bahwa program PIP merupakan bukti nyata bahwa negara hadir untuk semua peserta didik, tanpa membedakan sekolah umum maupun madrasah.

“Bantuan PIP ini menegaskan bahwa negara tidak membedakan antara siswa di sekolah umum dan madrasah. Pemerintah memastikan anak-anak yang belajar di madrasah mendapat hak yang sama, akses yang sama, dan peluang yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Bupati.

Tahun 2025, sebanyak 17.799 siswa madrasah di Kabupaten Jepara tercatat menerima bantuan PIP. Menurut Bupati, jumlah tersebut menjadi bagian penting dalam upaya pemerintah meringankan beban biaya pendidikan sebanyak mungkin keluarga, serta mencegah anak putus sekolah karena alasan ekonomi.

Bupati menambahkan bahwa bantuan ini diberikan secara merata termasuk di wilayah-wilayah yang membutuhkan dukungan lebih kuat.

“Kehadiran kami secara langsung di banyak madrasah adalah bentuk komitmen bahwa pemerintah benar-benar hadir, turun langsung memastikan bantuan ini sampai dan diterima oleh anak-anak kita," tandasnya. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut