Pendidikan Internasional Ramah Kantong Dorong Kualitas SDM dan Investasi Masa Depan
JAKARTA, iNewsMuria - Pendidikan internasional dengan biaya terjangkau menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, terutama di tengah persaingan global yang semakin ketat. Melalui penggabungan keunggulan kurikulum global dan semangat lokal, sistem pendidikan inklusif ini akan memberi dampak sosial luas di Indonesia. Inisiatif ini menjadi fondasi generasi siap tantangan global, mendorong transformasi ekonomi jangka panjang.
Di Indonesia, salah satu yang memimpin inisiatif ini dengan komitmen kuat untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas tanpa beban biaya tinggi bagi keluarga menengah dihadirkan Singapore Intercultural School (SIS).
Visi Jaspal Sidhu, Founder dan Chairman SIS serta Inspirasi Group of Schools, mendorong perluasan pendidikan global ke berbagai wilayah Tanah Air. Langkah ini tidak hanya membangun fondasi SDM unggul, tapi juga menarik investasi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui konsep affordable premium education, SIS dan Inspirasi Schools menghadirkan model pendidikan internasional yang efisien dan ramah kantong. Inisiatif ini memungkinkan anak-anak Indonesia merasakan pengalaman belajar kelas dunia tanpa harus pindah ke luar negeri, sehingga mempercepat adaptasi terhadap tren kerja global.
“Kami ingin memastikan pendidikan bermutu dapat dijangkau oleh lebih banyak keluarga di Indonesia. Pendidikan tidak boleh menjadi kemewahan, tetapi kebutuhan yang membentuk masa depan bangsa,” ungkap Jaspal Sidhu dalam media gathering di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Kurikulum gabungan dari Singapura, Cambridge, dan International Baccalaureate (IB) diadopsi SIS dengan pendekatan multikultural yang kaya. Sementara itu, Inspirasi Schools fokus pada efisiensi untuk menjangkau kota-kota lapis kedua dan ketiga, memastikan kesetaraan akses pendidikan internasional terjangkau di seluruh negeri.
Pengakuan dari Bank Dunia datang untuk model Half-Fees SIS yang inovatif, dianggap efektif menekan biaya sambil menjaga mutu pembelajaran tinggi. Inovasi ini menjadi contoh sukses bagaimana pendidikan berkualitas bisa jadi alat pemerataan sosial di negara berkembang seperti Indonesia.
Kerja sama SIS dengan Deloitte Singapore melahirkan EFFECTOR Model, kerangka pelatihan guru berbasis riset untuk meningkatkan kompetensi pengajar. Model ini kini jadi standar pelatihan di berbagai negara Asia, mendukung peningkatan kualitas SDM melalui guru yang siap menghadapi era digital.
Di ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) 2025 Kuala Lumpur dan EdTech Asia Summit 2025 Singapura, Jaspal Sidhu menekankan kolaborasi lintas sektor untuk akses pendidikan berkualitas. Menurutnya, kualitas SDM tak boleh tertinggal karena dunia kerja berubah cepat, sehingga pendidikan harus prioritas utama bangun ekonomi Indonesia.
Saat ini, SIS dan Inspirasi Schools kelola lebih dari 20 sekolah di Indonesia, India, dan Myanmar dengan ekspansi berkelanjutan via mitra lokal. Integrasi pendidikan dengan pengembangan wilayah ini menarik investor, menaikkan nilai ekonomi kawasan, membuka lapangan kerja, dan menguatkan ekosistem sosial setempat.
“Dengan pendekatan Affordable Excellence, kami berkomitmen membangun sistem pendidikan yang inklusif, berkelanjutan, dan relevan dengan kebutuhan masa depan,” demikian Jaspal Sidhu. Visi ini tak hanya mengubah nasib anak-anak, tapi juga posisi Indonesia di peta investasi Asia Tenggara.
Editor : Arif F