Aksi Unjuk Rasa Satu Tahun Pemerintahan Prabowo – Gibran, Mahasiswa Jateng Soroti Program MBG

SEMARANG,iNewsMuria.id – Aksi unjuk rasa Satu Tahun Pemerintahan Prabowo – Gribran digelar oleh BEM Semarang Raya dan GERAM Jateng di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (20/10/2025) sore.

Sekira 200 pserta aksi unjuk rasa datang ke lokasi depan Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang sekira pukul 15.00 WIB dengan pengawalan personel kepolisian.

Baca Juga

Pasca Aksi Ricuh, Anggota TNI Dari Kodim 0717 Grobogan Masih Disiagakan di DPRD Dan Setda Grobogan

Mereka kemudian membentangkan poster berisi kritik dan tuntutan dilanjutkan penyampaian aspirasi dengan orasi secara damai. Penjagaan dilakukan anggota Polri tanpa tameng ataupun tongkat pemukul. 

Petugas menggunakan pengeras suara mempersilakan peserta aksi untuk menyampaikan pendapatnya secara terbuka dan tertib sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

“Silakan sampaikan aspirasinya dengan tertib, teman-teman mahasiswa. Kami di sini untuk menjaga agar kegiatan ini berjalan aman dan lancar,” ujar salah satu petugas melalui pengeras suara. 

Aksi humanis ditunjukan anggota Polwan yang memberikan air mineral kepada peserta aksi unjuk rasa di Semarang, Senin (20/10/2025). (dok.Humas Polda Jateng)

Dalam orasinya, para pengunjuk rasa menyampaikan kritik terhadap masa pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran yang telah berjalan satu tahun. Mereka menilai sejumlah kebijakan belum memberi dampak signifikan bagi masyarakat luas. 

Salah satu isu yang diangkat adalah program MBG yang dinilai memboroskan anggaran dan menyebabkan 10.428 siswa mengalami keracunan akibat implementasi yang dianggap tidak tepat sasaran.

Saat aksi, anggpta Polwan negosiatior dengan humanis membagikan air minum kepada para pengunjuk rasa, mengingat saat aksi cuaca cukup teritk. Petugas juga berinteraksi dengan beberapa pengunjuk rasa dari balik pintu gerbang. 

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto di lokasi aksi, menyebut bahwa tindakan itu mencerminkan semangat Polri untuk hadir sebagai pelindung dan pengayom, bukan lawan dalam menyuarakan aspirasi.

"Kehadiran Polri di lapangan adalah sebagai pengawal proses demokrasi dan memastikan aspirasi berjalan tertib," tuturnya.

Dirinya turut mengapresiasi para peserta aksi maupun personel pengamanan, yang hingga saat ini mampu menjaga suasana tetap kondusif.(*)

Editor : Arif F