Tim PKM Usahid Bantu Tingkatkan Produktivitas Industri Kreatif Batik di Semarang, Ini Yang Dilakukan
SEMARANG,iNewsMuria.id-Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Sahid Surakarta menggelar pelatihan bagi pelaku industri kreatif Batik Siwal Kaliwungu, Semarang yaitu UMKM Batik Cahaya Baru.
Kegiatan ini difokuskan pada pemanfaatan mesin padder untuk meningkatkan efisiensi produksi, sekaligus optimalisasi pemasaran digital melalui media sosial. Kegiatan ini disambut antusias oleh pelaku industri karena kegiatan PKM menjawab permasalahan yang mereka alami.
Proses pewarnaan kain batik di UMKM Batik Cahaya Baru masih dilakukan secara manual. Ini menjadi permasalahan tersendiri bagi industri, terutama ketika harus menyelesaikan permintaan yang cukup banyak.
Melalui sesi praktik pada kegiatan PKM Universitas Sahid Surakarta, peserta diperkenalkan pada cara kerja mesin padder yang mampu mempercepat proses pewarnaan kain batik sekaligus menjaga konsistensi kualitas kain batik.
Teknologi ini diharapkan dapat membantu pengrajin meningkatkan produktivitas, tanpa mengurangi nilai seni dan tradisi batik itu sendiri.
Selain peningkatan keterampilan teknis, Tim PKM Universitas Sahid Surakarta juga memberikan pelatihan tentang strategi pemasaran digital. Tema pemasaran digital bukan hal yang asing bagi peserta. Media sosial dan marketplace juga bukan hal asing bagi pelaku industri. Akan tetapi, kegagalan dalam pemasaran digital sering dialami.
Sesi pelatihan strategi pemasaran digital diarahkan pada optimalisasi konten pada media sosial yang mampu menarik orang untuk mengenal Batik Siwal Kaliwungu dan produk-produknya. Peserta dilatih mengelola media sosial secara efektif, mulai dari pembuatan konten kreatif, teknik fotografi produk, hingga penggunaan fitur promosi untuk memperluas jangkauan pasar.
Kegiatan PKM dilaksanakan oleh dosen-dosen lintas bidang keilmuan dari Universitas Sahid Surakarta, Fadilah Qonitah selaku ketua tim dengan keilmuan di bidang kimia Prodi Farmasi, konsisten mengatasi permasalahan yang dialami oleh industri batik. Berawal dari masalah limbah, hingga akhirnya mencoba mengatasi masalah terkait produktivitas.
Tim PKM juga melibatkan Reni Ariastusi dari Prodi Farmasi, dan Anita Oktaviana Trisna Devi dari Prodi Teknik Industri. Kerjasama dilakukan antara TIM PKM dengan pelaku industri batik Siwal Kaliwungu, UMKM Batik Cahaya Baru.
Fadilah menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk dukungan nyata Universitas Sahid Surakarta dalam pengembangan industri kreatif lokal.
“Kami ingin Batik Siwal Kaliwungu tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional. Kuncinya adalah kolaborasi yang baik antara akademisi dengan pelaku usaha sehingga teknologi yang diberikan dapat tepat sasaran,” ungkap Fadilah.
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini mendapatkan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) pada tahun 2025 sehingga peralatan maupun teknologi yang diberikan dapat lebih maksimal.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya mesin padder ini karena kerja kami bisa lebih cepat. kalau tiba-tiba ada pesanan banyak, in syaa Allah kami siap dan kualitas warna juga bisa lebih konsisten.” ungkap pak Yono, Pendiri UMKM Baatik Cahaya Baru.
Melalui kolaborasi ini, pengrajin Batik Siwal Kaliwungu diharapkan dapat lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi tanpa meninggalkan kearifan lokal. Kombinasi antara mesin padder dan strategi pemasaran digital diyakini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat daya saing industri batik di era modern.(*)
Editor : Arif F