SEMARANG,iNewsMuria.id-Guna mendukung ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan, Universitas Sahid Surakarta (Usahid) Surakarta melakukan pendampingan pengolahan limbah cair batik ramah lingkungan.
Program dilaksanakan di UMKM Batik Cahaya Baru di Dusun Grenjeng, Desa Siwal, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen Usahid Surakarta untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pemberdayaan masyarakat.
UMKM Batik Cahaya Baru, yang telah beroperasi sejak 2015, terkenal dengan produk kain batik yang mengangkat motif lokal, seperti tokoh pewayangan dan flora.
Meski berhasil menembus pasar internasional, produksi batik mereka menghasilkan limbah cair yang tidak dikelola secara baik sehingga berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Dalam program pendampingan ini, Program Studi Farmasi dan Teknik Industri Uahid Surakarta memberikan penyuluhan serta pelatihan kepada pengelola UMKM mengenai pengelolaan limbah cair batik.
Selain itu, tim pengabdian juga membantu pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dirancang khusus untuk mengolah limbah secara biologis, sehingga air limbah yang dibuang dapat memenuhi baku mutu lingkungan sesuai peraturan pemerintah.
Yono, pemilik UMKM Batik Cahaya Baru, mengungkapkan terima kasih atas penyuluhan dan pelatihan mengenai pengelolaan limbah cair, serta pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di UMKM dari tim pengabdian Universitas Sahid Surakarta.
"Sebelumnya, limbah cair hanya dikumpulkan dan langsung dibuang ke sungai, tetapi sekarang kami dapat mengelolanya dengan lebih baik," ujar Yono.
Kegiatan itu sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang melibatkan dosen dan mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar nyata bagi mahasiswa, terutama dalam menangani isu lingkungan di industri kreatif.
Pendampingan ini sekaligus memperkuat hubungan antara Universitas Sahid Surakarta dan masyarakat, menciptakan dampak positif dalam hal pemberdayaan dan edukasi kepada masyarakat.
Pendanaan untuk kegiatan ini bersumber dari hibah DRTPM DIKTI Tahun 2024, yang digunakan oleh tim pengabdian untuk merancang dan membangun instalasi pengolahan limbah yang efisien bagi UMKM Batik Cahaya Baru.
Ketua Tim Pelaksana Pengabdian Mayarakat dari Universitas Sahid Surakarta, Fadilah Qonitah, berharapan, program tersebut dapat mengurangi dampak negatif dari pembuangan limbah cair batik ke lingkungan.
"Dengan adanya program ini, kami berharap dapat memberikan solusi nyata dalam pengelolaan limbah cair yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kesadaran dan keterampilan pengelola UMKM dalam mengelola limbah secara bertanggung jawab," ujar Fadilah.
Program ini juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, serta mendukung keberlanjutan usaha batik yang lebih hijau dan produktif.
Universitas Sahid Surakarta juga berencana mendokumentasikan hasil kegiatan dalam bentuk publikasi ilmiah, artikel media, dan video yang dapat diakses publik, guna menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan.(*)
Editor : Langgeng Widodo