Akuisisi LandLogic, WGS Ventures Kembangkan Pasar Properti Berbasis Teknologi AI

JAKARTA, iNewsMuria - Menutup semester pertama 2025, PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH), atau yang dikenal sebagai WGS Ventures, perusahaan holding teknologi dan Venture Capital, membuat gebrakan besar. Mereka merampungkan akuisisi penuh atas PT Lereng Lembah Madu, pengembang perumahan yang dikenal dengan brand LandLogic. Langkah ini menandai era baru di mana teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), akan bersinergi dengan industri properti.
Komisaris WGSH, Erwin Senjaya Hartanto, mengungkapkan visi ambisius mereka terhadap LandLogic. Proyek perdana, Valley City View, akan membangun 200 unit perumahan di lahan seluas 2,9 hektar di Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya yang strategis, hanya 15 menit dari stasiun Whoosh Padalarang, diharapkan mampu meraup pendapatan lebih dari Rp100 miliar dalam 2-3 tahun ke depan. Ini sejalan dengan kenaikan harga lahan di Bandung yang mencapai 15-20% per tahun berkat akses kereta cepat, seperti yang dijelaskan Erwin.
Lebih dari sekadar mengembangkan perumahan, LandLogic akan menjadi platform inovatif untuk mengoptimalkan aset properti, termasuk lahan idle.
"LandLogic memberikan solusi inovatif baik pemilik properti dalam mengoptimalkan pendapatan terhadap aset mereka," ujar Erwin Senjaya, Kamis (5/6/2025).
"Selain itu, LandLogic juga ke depannya akan menjadi platform bagi investor dan kontraktor," imbuhnya.
Sebagai bagian dari WGS Ventures yang berakar kuat di bidang teknologi, LandLogic tak akan lepas dari sentuhan inovasi digital. Rencananya, mereka akan memanfaatkan AI chatbot digital untuk mengoptimalkan pemasaran dan pelayanan pelanggan, beroperasi 24/7 untuk menjawab pertanyaan seputar produk rumah. Ini menunjukkan komitmen WGSH untuk menerapkan teknologi canggih dalam setiap lini bisnisnya.
Pemegang Saham Pengendali WGSH, Ikin Wirawan, menegaskan bahwa WGS Ventures kini tidak hanya berinvestasi pada bisnis teknologi, tetapi juga bisnis yang didorong oleh teknologi (tech-driven business). "Terdapat pergeseran peran software engineer, sehingga perusahaan perlu membuka wawasan dan diversifikasi, dengan mensinergikan kekuatan yang kita miliki dengan mitra di industri yang berbeda-beda," jelas Ikin.
Dengan 18 portofolio di Indonesia dan Asia Tenggara, WGS Ventures telah diakui prestasinya di bidang teknologi digital, termasuk penghargaan dari South East Asia Chief Information Office Network (XCION) Award Jakarta (2025). WGS Ventures juga aktif dalam pelestarian lingkungan melalui investasinya di startup Web3, Talaxeum.io, serta komitmen sosial lewat program bootcamp coding GeeksFarm, mencerminkan ekosistem digital yang holistik dan bertanggung jawab.
Editor : Arif F