GROBOGAN,iNewsMuria.id - Car Free Day pada Minggu 1 Desember 2024 ditiadakan, untuk selanjutnya menunggu hasil keputusan rapat evaluasi yang akan digelar dinas terkait.
"Jadi ini untuk car free day (CFD) pada Minggu 1 Desember 2024 yang ditiadakan," jelas Kepala DLH Kabupaten Grobogan Mokamad melalui Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan, S. Gunawan Widianto, Jumat (29/11/2024).
Pihaknya lanjut Gunawan, juga sudah berkoordinasi dengan pengendali car free day, seperti Sat Lantas Polres Grobogan, Dishub, Satpol PP dan dinas terkait serta Paguyuban PKL CFD.
Mengenai langkah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak terkait meniadakan CFD untuk Minggu 1 Desember 2024, karena adanya beberapa hal yang perlu dievaluasi.
Seperti adanya beberapa pedagang yang bandel dengan menggelar lapak dagangannya di sisi barat Jalan R Suprapto. Padahal, lanjutnya, dari kesepakatan awal dan aturannya tidak diperkenankan.
"Indikasinya pedagang yang menggelar dagangan di sisi barat bukan anggota paguyuban PKL Car Free Day," ujar Gunawan.
Selain adanya pedagang yang jualan di sisi barat, ada juga pedagang yang masuk ke arena car free day menggunakan kendaraan untuk menggelar jualannya.
Bahkan lanjutnya, pedagang-pedagang tersebut menggelar dagangannya di tengah jalan R Suprapto Purwodadi yang dijadikan arena car free day.
"Ini tentu mengganggu masyarakat yang ingin menikmati car free day. Padahal sudah beberapa kali diingatkan oleh petugas dan anggota paguyuban," tambah Gunawan.
Sementara secara terpisah penasihat Paguyuban PK: Car Free Day, Didik Sugiarto menjelaskan ditiadakan CFD pada Minggu 1 Desember 2024 lantaran ada pedagang baru yang tidak tertib.
"Perbup menjelaskan layout sebelah barat tidak boleh untuk pedagang. Namun pedagang baru yang biasanya masuk saat pedagang lama fokus jualan, " keluh Didik.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya berharap DLH tegas kepada pedagang yang masih tidak taat soal lay out lokasi berdagang. Karena CFD membantu perekonomian para PKL.
"Kami berharap CFD bisa digelar lagi, karena ini infonya besok Minggu ditiadakan. Karena ada pedagang di luar paguyuban yang tidak tertib," tambahnya. (*)
Editor : Arif F