get app
inews
Aa Text
Read Next : Launching Inovasi, Sekda Grobogan Meminta Pejabat di Pemkab Grobogan Bekerja Melebihi Standar

Film Dokumenter Indonesia's Silent Emergency Memotret Ngerinya Stunting di Indonesia

Rabu, 28 Agustus 2024 | 20:22 WIB
header img
Film dokumenter ini menampilkan kisah warga pedesaan di Pulau Komodo dan beberapa wilayah di NTT, wawancara dengan para ahli, dan cuplikan langsung di lapangan.

JAKARTA, iNewsMuria - Produser film dokumenter Nayla Punjabi merilis karya terbarunya berjudul Indonesia's Silent Emergency: Stunting in Rural Populations. Film ini diproduksi di bawah naungan MD Entertainment Foundation yang bekerja sama dengan 1000 Days Fund.  

Film dokumenter ini menguak masalah stunting, krisis kesehatan yang penting namun jarang dibahas di Indonesia, terutama di pelosok pedesaan. Film dokumenter ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menginspirasi tindakan untuk melawan masalah besar yang memengaruhi kehidupan dan masa depan jutaan anak Indonesia.

Indonesia’s Silent Emergency menampilkan perjuangan sehari-hari keluarga di Indonesia. Terutama di pedesaan yang rawan stunting dan berdampak buruk dalam jangka panjang bagi pertumbuhan anak. Film dokumenter ini menampilkan kisah warga pedesaan di Pulau Komodo dan beberapa wilayah di NTT, wawancara dengan para ahli, dan cuplikan langsung di lapangan. Film ini memberikan gambaran tentang faktor-faktor yang menyebabkan stunting di antaranya gizi ibu yang buruk, kebersihan yang tidak memadai, dan akses terbatas ke layanan kesehatan. 

“Harapan saya, ketika orang-orang menonton dokumenter ini mereka bisa memahami stunting adalah isu penting. Tentu saja film bukan hanya untuk menghibur, film juga bisa menjadi edukasi dan menginspirasi. Sebab itu, saya ingin membawa isu yang penting ini lewat film dan bisa menjangkau lebih banyak orang,” ungkap Nayla Punjabi saat konferensi pers di MD Place, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2024).

Nayla mengungkap alasan pemilihan NTT sebagai lokasi dokumenter karena dalam data nasional, daerah tersebut memiliki prevalensi stunting tertinggi (37,8%). Hal itu juga tercatat saat Forum Nasional Stunting pada Desember 2022 yang disampaikan oleh Wamenkes Dante Saksono.

Film dokumenter yang bekerja sama dengan 1000 Days Fund ini juga berfokus pada penyuluhan dan pelatihan pada para tenaga kesehatan dan kader pelayanan kesehatan di desa-desa, utamanya di NTT.

“NTT menjadi fokus organisasi kami karena prevalensi stunting di sana masih tinggi. Tidak banyak NGO yang bekerja di sana, hampir kebanyakan terfokus di Pulau Jawa. Kami ingin berfokus pada layanan konseling dan pendampingan serta pemberian informasi. Harapannya bisa menekan persentase prevalensi stunting,” ujar Co-Founder 1000 Days Fund Zack Petersen.

Film dokumenter ini juga menekankan pentingnya 1.000 hari pertama pertumbuhan anak, jendela waktu yang sangat penting untuk perkembangan anak. Jika dalam periode tersebut terganggu, dapat menyebabkan kerusakan yang tidak bisa dipulihkan sehingga berdampak buruk pada anak hingga tumbuh dewasa. 

Film dokumenter Indonesia’s Silent Emergency akan resmi tayang di kanal YouTube MD Entertainment pada 3 September 2024. 

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut