get app
inews
Aa Read Next : Kalahkan Tim Sepak Bola Surojenggolo, Tim Kembangan Juara 1 Pordes I Kuwu

Bertemu Petani di Grobogan, Wamentan Sudaryono Sampaikan Pertanian Satu Komando

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 22:14 WIB
header img
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono saat berbicara di Rembug Tani di Gedung Dewi Sri, Purwodadi, Grobogan, Sabtu (3/8/2024). (Arif Fajar)

GROBOGAN,iNewsMuria.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono berbicara mengenai pertanian satu komando yang diharapkan akan dijalankan setelah Prabowo menjabat sebagai Presiden RI.

Hal itu disampaikan Wamentan Sudaryono saat kunjungan kerja di Grobogan dalam acara Rembug Tani di Gedung Serba Guna Dewi Sri, Danyang, Kecamatan Purwodadi, Sabtu (3/8/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Dandim 0717 Grobogan, Wakapolres Grobogan, Kajari Grobogan, Kepala Dinas Pertanian, para petani, dan tamu undangan lainnya.

"Petanian satu komando. Artinya saat ini petani banyak yang mengurus, masih durus sana, diurus sini. Jadi akan kita satukan, dan saya kira mekanismenya mudah saja," ujar Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar.

Menurut Mas Dar, kartu tani itu baik agar akuntable dan pencatatannya baik sehingga tidak ada penyelewengan. Namun jika hal itu mempersulit, tentu harus ada mekanisme yang lebih baik untuk distribusi pupuk.

Wamentan meyakini jika mekanisme yang lalu berjalan dengan baik, karena petani ada kelompok dan mereka mengorganisir diri. Sangat dipahami kultur orang desa bahwa mereka saling tahu jatah pupuknya.

Sehingga lanjut Mas Dar, tinggal bagaimana pupuk sampai ke petani tidak dipersulit dan tidak susah. Karena petani juga bayar, sebab disubsidi itu artinya tidak gratis tetap harus bayar.

"Sehingga tinggal menyesuaikan dengan RDKK, dan karena bayar maka mekanismenya harus gampang dan tepat waktu. Sehingga harapannya panen baik," kata Wamentan Sudaryono.

Ketua DPD Gerinda Jateng ini juga menanggapi mengenai potensi penyelewengan distribusi pupuk ke petani. Menurut Mas Dar harus dicari agar tidak diselewengkan, tentu harus ada pelaporan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan banyak pihak. Di desa kan banyak wakil pemerintah, mulai dari Kades, Babinsa, Bhabinkamtibmas, penyuluh pertanian dan sebagainya, Mereka bisa dipakai sebagai pengawas," tambah Mas Dar.

Menurut Wamentan, sebenarnya hal ity case per case. Karena di banyak tempat pembagian pupuknya dalam satu hari. Petani datang dapat pupuk jadi semua anggota kelompok tahu masing-masing dapat berapa.

Memang ada tempat-tempat yang case-case tertentu, tapi sambung Sudaryono, pihaknya ingin caranya mudah dan pencatatannya baik. Untuk itu sedang dipersiapkan perpresnya.

"Saya kira mungkin akan diteken Presiden Jokowi menjelang diganti Pak Prabowo. Sehingga begitu Pak Prabowo menjabat Presiden, pertanian satu komando bisa dilaksanakan," tegas Wamentan. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut