Gegara Kerangka Lapuk, Atap Dua Ruangan di SDN 1 Gedangan Wirosari Ambrol

GROBOGAN, iNewsMuria.id – Atap dua ruangan di SD Negeri 1 Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan ambrol gegara kerangka yang sudah lapuk dimakan usia.

Menurut Kepala SDN 1 Gedangan Evie Tri Setyo tidak ada korban jiwa dalam kejadian ambrolnya atap dua ruangan di sekolah tersebut pada Jumat (19/7/2024).

Adapun atap yang ambrol adalah ruangan kantor, dan juga atap ruang kelas V SDN 1 Gedangan. Untuk saat ini proses belajar mengajar setelah liburan rencana akan meminjam salah satu ruangan di Balai Desa Gedangan.

Dikatakan Kepala SDN 1 Gedangan Evie Tri Setyo, sebelum kejadian atau sehari sebelumnya ruangan tersebut sempat digunakan untuk rapat oleh para guru dan disepakati memindahkan peralatan ke ruang lain.

Ketika memasuki ruangan kantor saat hendak rapat, menurut Evie memang ada perasaan tidak nyaman. Mengingat kondisinya, namun rapat tetap dilaksanakan di ruangan tersebut.

“Sebelum kejadian pada Jumat (19/7/2024) saya sempat menengok ruangan tersebut. Ketika pulang dari sekolah, saya mendapat telepon jika atap ruangan tersebut ambrol,” jelasnya kepada media.

Bagian atap yang ambrol dari SDN 1 Gedangan, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan difoto dari halaman sekolah. (Istimewa)

 
Hingga Minggu (21/7/2024) ruangan kantor tersebut atapnya masih dibiarkan ambrol belum ada upaya perbaikan. Sedangkan ruang kelas VI tidak digunakan karena saat ini sedang libur sekolah.

Dengan kejadian atap ambrol tersebut Evie mengaku bingung untuk mengatur penggunaan ruangan di SDN 1 Gedangan, Kecamatan Wirosari pas sekolah mulai masuk.

“Rencananya setelah kegiatan belajar mengajar mulai aktif kembali, kelas satu dan dua akan bergantian. Kelas lima belajar di balai desa atau ruang terbuka,” jelasnya.

Kendati demikian, sambungnya, pihak sekolah juga masih khawatir dengan kondisi atap ruang kelas VI. Karena jika dilihat dari ruang kelas lima maka bagian kerangka atap terlihat sudah dimakan rayap.

SDN 1 Gedangan, Wirosari dari prasasti di lokasi menunjukan sekolah dibangun secara swakelola pada 2015. Sebelumnya, dibangun secara swakelola, berada di samping Balai Desa Gedangan. 

“Setelah mendapa Dana Alokasi Khusus (DAK), kemudian dibangun tiga ruangan pada 2015 dan kembali membangun tiga ruang lainnya pada 2018,” tambahnya. (*) 

Editor : Arif F