KUDUS, iNewsMuria.id – Kepedulian terhadap sesama sangat patut dijaga untuk keharmonisan bersama. Membantu yang lemah dengan memperhatikan kehidupannya sungguh hal yang mulia.
Seperti membangun dan renovasi rumah yang tidak layak menjadi salah satu caranya. Seperti membangun dan merenovasi 80 rumah bagi keluarga prasejahtera di 9 kecamatan di Kudus.
Melalui program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH), PT Djarum menggelontorkan dana Rp4 miliar untuk membangun dan merenovasi 80 rumah di 9 kecamatan di Kudus.
Bantuan RSLH ini menyasar rumah-rumah yang tidak layak huni, seperti rumah yang terbuat dari bambu reyot, atap bocor, hingga pondasi yang rapuh. Penerima bantuan tersebar di Kecamatan Bae (9 rumah), Dawe (5 rumah), Gebog (9 rumah), Jati (5 rumah), Jekulo (11 rumah), Kaliwungu (11 rumah), Kudus (4 rumah), Mejobo (7 rumah), dan Undaan (19 rumah).
Salah satu penerima bantuan, Musni, seorang perempuan tua yang tinggal sebatang kara di Desa Bulucangkring, Jekulo, merasa sangat bersyukur atas bantuan ini. Rumah lamanya yang terbuat dari bambu roboh akibat hujan dan angin kencang. Kini, berkat bantuan, Musni memiliki hunian yang kokoh, aman, sehat, dan nyaman untuk masa tuanya.
“Saya sangat senang dan bersyukur atas bantuan ini. Sekarang saya bisa beristirahat dengan tenang dan melanjutkan hidup dengan lebih baik,” ucap Musni.
Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie mengapresiasi langkah dalam membantu masyarakat prasejahtera. Ia berharap program RSLH ini dapat terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
“Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian dan uluran tangannya. Rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat untuk menjaga kualitas hidup. Semoga bantuan ini dapat meningkatkan kesejahteraan para penerimanya,” kata Muhamad Hasan Chabibie.
Deputy General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto menjelaskan bahwa program RSLH bertujuan untuk membantu masyarakat di Kudus dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Bekerjasama dengan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, membantu masyarakat prasejahtera memiliki hunian yang lebih aman, sehat, dan nyaman.
“Berdasarkan data PKPLH, saat ini ada sekitar 6.000 rumah tidak layak huni di Kudus. Oleh karena itu, program RSLH ini harus terus dilanjutkan untuk membantu memperbaiki kualitas hidup masyarakat,” ujar Budiharto.
Pada semester pertama tahun ini, pihaknya juga telah telah menyelesaikan pembangunan dan renovasi 80 rumah. Di semester kedua, mereka menargetkan 100 rumah lagi. Untuk merealisasikan program ini, mengalokasikan dana Rp4 miliar, dengan biaya per rumah berkisar antara Rp50 juta hingga Rp55 juta.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta