get app
inews
Aa Read Next : Bandara Adi Soemarmo Turun Kasta, PHRI Boyolali: Gak Ngaruh..!

7 Wisata Paling Anti-Mainstream di Dunia

Rabu, 23 Februari 2022 | 11:09 WIB
header img
Pohon Darah Naga (Pohon Suji Darah)

iNewsMuria.id - Berlibur di tempat wisata memang diperlukan. Apalagi jika sudah merasa stres dengan aktivitas sehari-hari. Wisata yang terkesan biasa saja terkadang kurang bisa mengurangi rasa stres. 

Alhasil kita membutuhkan tempat wisata yang lain dari biasanya. Tempat yang terbilang unik dan anti-mainstream. Berikut ini 10 wisata anti-mainstream yang ada di dunia.

1. Danau Hillier (Australia)

Di Australia ada danau yang sangat unik dikarenakan memiliki warna yang berbeda dari danau pada umumnya. Danau Hillier merupakan sebuah danau salin yang terletak di Kepulauan Recherche di wilayah Goldfields, Esperance, tepatnya di Middle Island, Australia.

Keunikan dari danau ini yaitu warna airnya yang berwarna merah muda. Menurut para ilmuwan, warna merah muda danau tersebut terbentuk secara alami dari berbagai mikroorganisme dan ribuan bakteri yang hidup di dalamnya. Pada awalnya Danau Hillier ditemukan oleh seorang navigator dan hidrogafer berkabangsaan Inggris bernama Matthew Finders pada 15 Januari 1802.

Untuk menuju Danau Hillier hanya bisa ditempuh dengan jalur udara atau berlayar dari Esperance yang berjarak 720 kilometer di tenggara Perth. Setelah sampai di Middle Island, wisatawan masih harus berjalan kaki sejauh 600 meter untuk sampai di tepi Danau Hillier. Pemandangan pepohonan hijau dan berbagai satwa liar yang ada di Middle Island akan memberikan nuansa yang berbeda dan membuat perjalanan terasa tidak membosankan. 

2. Sedlec Ossuary - Gereja Tulang Kutna Hora (Republik Ceko)

Ada satu gereja yang dijadikan tempat wisata unik dan anti-mainstream di Cekoslowakia atau biasa disebut Republik Ceko. Gereja tersebut adalah Gereja Tulang bernama Sedlec Ossuary di Kutna Hora.

Gereja ini bukanlah gereja biasa. Gereja tersebut dihiasi oleh 40.000 tulang manusia. Menurut cerita, pada abad ke – 13, Abbas Hendy, seorang biara disana membawa sekendi tanah dari gereja suci Golgota di Yerusalem tempat Yesus di salib dan menaburkan ‘tanah suci’ tersebut di sepanjang pemakaman di gereja tersebut. Sejak saat itulah, semua orang berbondong – bondong ingin dimakamkan disana.

Pada tahun 1870, Frantisek Rindt, seorang pemahat kayu ditugaskan untuk mengatur bagaimana tulang belulang tersebut dapat tersusun rapi dan artistic di dalam gereja Kutna Hora. Hasil kerjanya menyusun 40.000 tulang manusia ini dapat kamu saksikan langsung di Gereja Kutna Hora secara langsung.

Editor : Achmad Fakhrudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut