get app
inews
Aa Read Next : NU Kabupaten Grobogan Kutuk Penyerangan Mobil Kiai dan Banser di Rengasdengklok Karawang

Ungkap Dugaan Suap dalam Konfercab PCNU Solo, Tim Penjaga Marwah Desak PBNU Lakukan Investigasi

Kamis, 06 Juni 2024 | 09:53 WIB
header img
Gus Burhan menunjukkan surat pernyataan terkait pengungkapan kasus suap dalam Konfercab PCNU Kota Surakarta

SOLO, iNewsMuria.id - Satgas Tim Penjaga Marwah Nahdlatul Ulama (NU) Solo, mengungkap adanya praktik money politic dalam acara Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surakarta yang digelar pada 11 Mei 2024 lalu. 

Isu ini sendiri telah menjadi buah bibir di kalangan para tokoh NU Kota Solo, baik dari kalangan kiai maupun masyarakat arus bawah.

Dalam Konfercab tersebut, KH. Muhtarom terpilih sebagai Rois Syuriah PCNU Surakarta dan H.M. Mashuri sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Surakarta. 

Namun, terpilihnya kedua tokoh tersebut diwarnai oleh isu adanya pengkondisian terhadap Majelis Wakil Cabang (MWC) selaku pemilik suara, melalui praktik suap menyuap (risywah) untuk memenangkan mereka.

Satgas yang dipimpin oleh Muhammad Burhanudin Hilal Adnan atau Gus Burhan telah mengumpulkan berbagai bukti dari pengakuan para tokoh MWC. Mereka akan terus melakukan investigasi serta tabayun untuk mengungkap kebenaran dari isu ini. 

Salah satu momen kunci yang disebutkan adalah pertemuan pada tanggal 6 April 2024, di sebuah coffee shop pada bulan Ramadan. 

Pertemuan tersebut hanya dihadiri oleh para Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU se-Surakarta, yang bertemu dengan calon Rois Syuriah dan calon incumbent Ketua Tanfidziyah PCNU Surakarta. 

"Pada akhir pertemuan, 10 orang yang merupakan pimpinan MWC dan calon Rois Syuriah tersebut menerima bingkisan berupa tas. Pemberi bingkisan tersebut dikabarkan adalah H.M. Mashuri, calon incumbent yang akan diusung kembali pada Konfercab PCNU Surakarta. Dan di dalam tas itu selain ada bingkisan juga diselipkan uang Rp5 juta," ujar Gus Burhan saat bertemu awak media pada Selasa 4 Juni 2024.

Gus Burhan menyebut bahwa timnya telah berusaha melakukan investigasi kepada beberapa pihak yang hadir dalam pertemuan itu, dan membenarkan adanya bingkisan plus uang itu.

"Beberapa orang yang kami temui awalnya membantah. Namun belakangan seusai konfercab digelar mereka akhirnya mengakui," lanjutnya.

Bahkan Gus Burhan mengatakan bahwa ada salah seorang Rois Syuriah MWC yang sempat bimbang saat harus menerima bingkisan itu, karena merasa ada yang tidak beres. 

"Karena takut ada apa-apa termasuk pertanggungjawaban di akhirat, salah satu Rois Syuriah MWC ini kemudian memberikan bingkisan tas itu kepada bendahara MWC untuk dibuka. Dan benar ada uang Rp5 juta yang lantas masih disimpan hingga sekarang," ungkapnya.

Dari serangkaian kejadian itu, maka Satgas Tim Penjaga Marwah NU Solo mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) untuk segera melakukan investigasi terhadap isu yang berkembang ini. 

Mereka berharap PBNU tidak mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Penetapan Kepengurusan PCNU Kota Surakarta sebelum masalah isu suap ini menjadi jelas dan terang benderang. 

Jika terbukti adanya suap menyuap dan pengkondisian atas terpilihnya Rois Syuriah dan Tanfidziyah dalam Konfercab NU Kota Surakarta, Satgas meminta agar yang bersangkutan harus mengundurkan diri atau didiskualifikasi, serta dilakukan caretaker Kepengurusan PCNU Kota Surakarta oleh PBNU.

Satgas juga mengharapkan semua pihak bergerak cepat untuk melakukan tabayun dan menormalisasi isu ini agar tidak semakin liar, dan mencari solusi terbaik atas permasalahan ini agar ke depan tidak akan terjadi lagi

"Kami berharap masalah ini bisa diselesaikan secara tertutup dalam internal organisasi Nahdlatul Ulama, demi menjaga marwah NU Kota Surakarta," tandas Gus Burhan.

Sementara itu sampai berita ini diturunkan, dua tokoh yang saat ini memimpin PCNU Kota Solo yakni KH Muhtarom dan HM Mashuri belum bisa ditemui karena kesibukan mereka.

"Siap, mangke kulo ningali jadwal rumiyen, longgar kita silaturahim njih (Siap, nanti saya lihat jadwal dulu, kalau longgar kita silaturahim ya)," jawaban HM. Mashuri saat dikontak lewat aplikasi WA. (*)

Editor : Langgeng Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut