get app
inews
Aa Text
Read Next : Atlet Karate Grobogan Targetkan 6 Medali Emas pada Ajang Popda 2024

NU Kabupaten Grobogan Kutuk Penyerangan Mobil Kiai dan Banser di Rengasdengklok Karawang

Selasa, 13 Agustus 2024 | 17:33 WIB
header img
Warga NU Grobogan di Markas Ki Bendo, Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan, Senin (12/8/2024) malam, mengutuk keras penyerangan kiai di Rengasdengklok, Karawang, Jabar. (Istimewa)

GROBOGAN,iNewsMuria.id  -  Penyerangan mobil rombongan kiai dan Banser yang hendak menghadiri pengajian di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat mendapat reaksi keras dari warga Nahdliyin.

Salah satunya warga NU Kabupaten Grobogan yang mengutuk aksi penyerangan yang menimpa rombongan kiai NU yang akan mengikuti pengajian di Ponpes Manbaul Ulum, Rengasdengklok, Sabtu (10/8/2024) malam.

Ketua PCNU Grobogan KH Wan Fadhil menilai gangguan yang dilakukan oleh sekolompok orang tak dikenal yang menghalangi kegiatan keagamaan merupakan penyerangan terhadap hak asasi.

“PCNU Kabupaten Grobogan mengutuk keras tindakan persekusi terhadap para kiai, Ansor-Banser, serta santri yang dilakukan oleh kelompok intoleran,” tegas Wan Fadhil di Markas Ki Bendo Putatsari, Grobogan, Senin (12/8/2024) malam.

Pernyataan sikap tersebut diikuti juga badan otonom NU seperti Seperti IPNU, IPPNU, GP ANSOR, Muslimat, Fatayat, ISNU, Pergunu, IPSNU Pagar Nusa, JQH, PMII, Jatman, dan ISHARINU Sarbumusi.

Menurut Wan Fadhil, insiden penyerangan oleh sekolompok orang tersebut merupakan kejadian serius. Sehingga kepada pihak berwenang agar segera mengambil tindakan tegas.

Nadhlatul Ulama dikatakan Ketua PCNU Grobogan, merupakan rumah besar bagi khidmat kiai dan santri, untuk menjaga persatuan dan kesatuan melalui ajaran ahlussunnah wal jamaah an-nahdliyah.

Sehingga warga Nahdlatul Ulama adalah satu kesatuan barisan yang apabila telah diganggu garis perjuanganya. Maka wajib hukumnya seluruh warga Nahdliyin mengambil sikap atas hal itu.

Selain pernyataan sikap dan deklarasi, PCNU Grobogan juga mengimbaua kepara seluruh badan Otonom NU untuk tidak mengikuti acara di luar kegiatan resmi NU.

“Imbauan tersebut untuk membuat garis yang tegas, antara kegiatan Jam'iyah NU dan kelompok-kelompok yang dapat berpotensi menyusup serta mengganggu Khidmah perjuangan NU itu sendiri,” tambah Wan Fadhil.

Seperti diketahui penyerangan menimpa rombongan KH Asep Syarif, selaku Pimpinan Ponpes Manbaul Ulum, KH Ichsan Badawi, Rois Syuriah MWC NU Cikarang Utara, pada Sabtu (10/8/2024) malam. 

Penganiayaan juga menimpa para santri, Ansor-Banser yang saat itu sedang melakukan pengawalan mobil yang membawa rombongan para kiai menuju lokasi pengajian. (*)

Editor : Arif F

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut