get app
inews
Aa Text
Read Next : Medsos Dan Ruang Ini Jadi Andalan RSUD dr R Soedjati Purwodadi Dalam Keterbukaan Informasi Publik

BNPT Kembangkan Pencegahan Terorisme dengan Model Pentahelix

Selasa, 15 Februari 2022 | 03:20 WIB
header img
Gelaran Rakernas BNPT

BATU, iNews.id - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 34 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) ke-IX di Batu, Jawa Timur resmi dibuka pada Senin (13/2/2022). Kegiatan bertajuk BNPT Hadir, Indonesia Harmoni yang berpusat di Hotel Singhasari Resort Batu.

Ketua Panitia Kolonel Rahmad Suhendro mengatakan bahwa kegiatan Rakernas merupakan awal untuk melaksakan kegiatan pencegahan terorisme. Pihaknya juga berharap agar FKPT dapat maksimal melakukan pelibatan masyarakat dalam mencegah terorisme melalui FKPT.

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya menyebut perkembangan era digital melahirkan banyak potensi rawan, konten radikal, propaganda sebagai metode memperluas pandangan radikal. "Banyak orang membaca berita, hanya lewat meme yang diberi caption tanpa dicek kebenarannya yang memicu tindak intoleran," ujarnya.

Hal-hal demikian sudah berkembang di era digital, saat ini dan pihaknya berharap peran BNPT dan FKPT di 34 Provinsi di Indonesia dapat maksimal mencegahnya.

Pihaknya juga mengapresiasi capaian FKPT Jawa Timur dan BNPT yang mendapatkan Museum Rekor Indonoesia dalam Lomba Guru Pelopor Moderasi Beragama untuk kalangan Guru dari tingkat PAUD/RA, SD/MI, SMP/MTS dan Guru SMA/MA/SMA yang diselenggarakan tahun 2021 berhasil mengumpulkan 3.044 karya video pembelajaran moderasi beragama dan tercatat sebagai rekor MURI.

Dalam pidato kunci, Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar menyebut bahwa terorisme adalah kejahatan extraordinary. "Teorisme adalah kejahatan yang merendahkan nilai-nilai kemanusiaan, bertentangan dengan agama dan nilai-nilai luhur bangsa," tegasnya.

Maka, sepatutnya kejahatan terorisme tidak boleh terjadi di Indonesia. "Terorisme tidak murni dari dalam negeri. Namun merupakan transnasional, transideologi, yang di dalam dua dekade ini sudah berkembang, dan di belahan dunia lebih dari dua puluh negara sudah terdampak termasuk Indonesia," beber dia.

Kemudian, harapannya, Indonesia sebagai negara yang memiliki jatidiri harus dihentikan. Dijelaskannya, bahwa Indonesia dari 274,9 juta jiwa penduduk, paling hanya kurang dari lima persen pelaku terorisme baik yang violence extremism, atau yang terjaring dalam jaringan global seperti Islamic State of Syria and Iraq (ISIS), Al-Qaeda, ISIS Filipina, dan lainnya.

Menurutnya, dalam negara demokrasi, ideologi yang berkembang kurang dari lima persen aslinya tidak laku namun tidak bisa dianggap enteng. Pihaknya berharap, sebagai mitra strategis BNPT, maka FKPT yang pengurusnya dari unsur akademisi, birokrat, tokoh agama, tokoh pendidikan, tokoh perempuan dan tokoh media, maka harus bisa bersinergi untuk menjadi mitra BNPT dalam menanggulangi terorisme.

"Kami mengembangkan pola pengembangan pentahelix, yaitu model penanggulangan yang melibatkan banyak tokoh yaitu unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu mencegah terorisme," ungkapnya.

Dalam pandangannya, terorisme sangat senang dengan media. "Khususnya media sosial. Ketika ada peledakan bom, dirinya ingin membuktikan bahwa dirinya ada khususnya media sosial, apalagi negara Indonesia nomor empat di dunia dalam penggunaan internet," lanjutnya.

Pihaknya juga berharap agar pemuda Indonesia tidak terpapar dan menjadi korban terorisme, sebab, 73,3 persen dari 274,9 juta penduduk di Indonesia adalah pengguna internet, dan yang paling banyak diakses adalah media sosial. Sementara paling dominan adalah generasi milenial.

 

Oleh karena itu, pihaknya berharap untuk bersama-sama menyelamatkan Indonesia dari terorisme khususnya pada generasi milenial. "Mari sama-sama berjuang. BNPT akan bersama-sama Ibu dan Bapak FKPT untuk tegak lurus bersama dalam mewujudkan tujuan nasional Indonesia," tegas dia.

Keempat tujuan nasional itu tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan tujuan nasional yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan.

(HI)

Editor : Achmad Fakhrudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut