GROBOGAN,iNewsMuria.id - Bencana Banjir Grobogan terjadi dua kali pada awal Februari 2024 dan kurang satu bulan terulang kembali pada Maret dengan dampak cukup parah.
Proses penanggulangan banjir yang melanda Kabupaten Grobogan tersebut pun dibahas dalam forum bertema Peningkatan Kapasitas Relawan dan Peran Media dalam Penanggulangan Bencana.
Forum yang digagas BPBD Grobogan digelar di Rumah Kedelai Grobogan (RKG) pada Rabu (27/3/2024) dengan peserta sukarelawan dan wartawan online dan cetak serta jurnalis televisi.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas C Penanggungan, Sekda Grobogan Anang Armunanto, serta Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Grobgoan Endang Sulistyoningsih.
Dalam kesempatan tersebut Bergas mengapresiasi sukarelawan dan tim BPBD Grobogan serta Kudus yang berpartisipasi membantu penanganan banjir besar di di Kabupaten Demak.
Kendati demikian, Kalakhar BPBD Jateng Bergas mengingatkan kepada sukarelawan dalam melaksanakan tugas kemanusian bisa langsung bergerak, tidak harus menunggu BPBD.
"Apabila bencana tersebut berada di dekat sukarelawan dan jauh dari BPBD, maka saya minta sukarelawan langsung bertindak menolong para korban, tidak perlu menunggu BPBD," kata Bergas.
Sementara Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, bencana merupakan urusan bersama ada unsur Pentahelix yakni ada pemerintah, masyarakat, media, dunia usaha maupun akademisi.
"Jadi harus memahami bencana itu apa, bencana itu ada pra, saat dan pasca bencana," terang Endang.
Untuk evaluasi, lanjut Endang, Grobogan mengalami bencana banjir dua kali dengan jarak kurang dari satu bulan yakni di awal 6-12 Februari dan 13-20 Maret 2024. Banjir pertama 16 kecamatan terdampak, kedua 13 kecamatan terdampak.
"Grobogan rawan bencana, sehingga stakeholder terkait dalam penanganan bencana untuk bersama melakukan mitigasi bencana," jelas Endang Sulistyoningsih.
Ditambahkan Sekda Grobogan Anang Armunanto, terkait penanganan pengungsi dalam bencana banjir, banyak yang memilih lokasi terdekat dari rumah. Dengan alasan bisa mengawasi kondisi rumah yang terdampak banjir.
"Padahal Pemkab sudah menyiapkan GOR di Simpang Lima Purwodadi karena aksesnya aman dari banjir. Namun masyarakat memilih yang dekat, sehingga ditempatkan di Pendapa Kabupaten Grobogan," jelas Sekda Anang. (*)
Editor : Arif F