GROBOGAN,iNewsMuria.id – Imbas banjir Gubug, Kabupaten Grobogan beberapa waktu lalu, Desa Kemiri menjadi salah satu lokasi yang terdampak. Hingga saat ini proses pemulihan terus dilakukan pemerintah.
Salah satunya dengan melakukan pengerukan sedimen yang berada di saluran irigasi yang membentang di sepanjang jalan raya Kemiri yang hingga Sabtu (17/2/2024) masih berjalan.
Kepala Desa Kemiri, Kecamatan Gubug Sukirman mengatakan pengerukan sedimen di irigasi tersebut dilakukan petugas dari PUPR Provinsi dan Kabupaten serta dari proyek Bendung Gelapan.
“Jadi setiap hari ada tiga alat berat yang bekerja mengeruk sedimen yang berada di saluran irigasi sepanjang jalan raya Desa Kemiri,” jelas Sukirman.
Pengerukan ini bertujuan agar air irigasi dari timur ke barat bisa lancar mengalir. Menurut Sukirman, akibat banjir, saluran irigasi di Desa Kemiri tertimbun lumpur sehingga menyebabkan kedangkalan.
Alat berat sedang mengeruk sedimen berupa lumpur dan tanah di saluran irigasi Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Grobogan. (Arif Fajar)
Menurut Sukirman, irigasi yang tertimbun tanah bercampur lumpur tersebut sepanjang 400 meter. Namun saat ini pengerukan hanya dilakukan sepanjang 250 meter.
"Pengerukan lanjutan untuk yang 150 meter sedang kita usulkan. Agar semuanya bisa dikeruk sehingga aliran air di irigasi lancar dan bisa kembali dimanfaatkan untuk pertanian,” ujar Sukirman.
Selain saluran irigasi, lanjutnya, akibat banjir luapan Sungai Tuntang juga menyebabkan kerusakan 13 rumah dan 4 bangunan tempat tinggal milik warga hanyut diterjang banjir di RT 01 dan RT 02 masuk RW 4 Desa Kemiri.
“Banjir juga menyebabkan lahan pertanian berupa sawah hingga ratusan hektare, bawang merah dan tanaman lain terendam. Untuk kerugian masih dikalkulasi,” kata Sukirman.
Dampak banjir Gubug lainnya menurut Sukirman, jalan raya Kemiri lumpuh total karena tertutup tanah bercampur lumpur Sungai Tuntang. Kendaraan tidak bisa melewati jalan tersebut. (*)
Editor : Arif F