GROBOGAN, iNewsMuria.id-Kebakaran rumah dan toko klontong terjadi di Desa Latak, Kecamatan Godong. Pemilik rumah, Marfuah (43) mengalami kerugian Rp250 juta. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Kebakaran terjadi pada Kamis 27 Juli 2023 sekitar pukul 21.30 WIB. Rumah dan toko beserta isinya milik Marfuah terbakar. Kerugian ditaksir Rp250 juta,” jelas Kapolsek Godong Iptu Bambang Jumena, Selasa (28/7/2023).
Kronologi kebakaran tersebut bermula ketika korban, Marfuah bersama anaknya sedang menonton televisi di ruang tengah rumahnya mendengar suara seperti letupan-letupan benda terbakar dari arah belakang rumah.
Saksi Ahmad Kamdan (41) yang juga berada di dalam rumah yang juga mendengar suara letupan bergegas ke bagian belakang rumah. Ternyata api sudah membakar rumah yang terbuat dari kayu jati tersebut.
Kontan saksi bersama korban dan anaknya segera keluar rumah dan berteriak meminta tolong ke warga. Sementara Ahmad memberitahukan kebakaran rumah korban melalui pengeras suara dari musala dekat rumah.
Warga yang berdatangan ke lokasi kebakaran membantu memadamkan dengan peralatan seadanya sambil menyelamatkan barang-barang milik korban. Namun api terlanjut membesar membakar rumah kayu milik korban.
Barulah setelah empat unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dari Pos Damkar Godong dan Pos Damkar Gubug datang ke lokasi api berhasil dipadamkan. Kemudian dilakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api lagi.
Akibat kejadian tersebut, harta benda milik korban berupa dua unit sepeda motor Honda Vario beserta surat-suratnya terbakar. Kemudian perabotan rumah, sertifikat, dan barang dagangan di toko korban hangus dilalap api.
Anggota Polsek Godong, lanjut Kapolsek Iptu Bambang Jumena, setelah menerima laporan kejadian kemudian bersama Tim Inafis Polres Grobogan mendatang lokasi kebakaran. Polisi kemudian melakukan olah tempat perkara (TKP).
“Hasil olah TKP, penyebab kebakaran akibat korsleting listrik dari rumah bagian belakang. Akibat kejadian tersebut tidak ada korban luka maupun jiwa. Korban menderita kerugian sekitar Rp250 juta,” jelas Iptu Bambang Jumena.
Editor : Arif F